Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB Pengeluaran LNPRT Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2024 mencapai Rp 98.040 juta. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13.38% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga tercermin pada nilai selisih dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 11.570 juta. Secara historis, PDRB Halmahera Utara terus mengalami peningkatan sejak tahun 2010, kecuali pada tahun 2021 yang mengalami penurunan sebesar 14.37%.
Dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yang sebesar Rp 76.923 juta, PDRB tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) yang sebesar Rp 76.590 juta, pertumbuhan pada tahun 2024 juga lebih baik. Pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2019 sebesar 21.97% dan terendah pada tahun 2021 dengan penurunan -14.37%. Terlihat adanya fluktuasi nilai PDRB, di mana pada tahun 2021 terjadi penurunan tajam, kemudian kembali meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
(Baca: Prakiraan Cuaca di Kotawaringin Timur 21 Nov-01 Des/25)
Peringkat PDRB Halmahera Utara menurut pulau Maluku pada tahun 2024 adalah 11, sama dengan tahun sebelumnya. Meskipun tidak ada perubahan peringkat, nilai PDRB Halmahera Utara tetap menunjukkan pertumbuhan. Secara nasional, peringkat Halmahera Utara berada di posisi 401.
Anomali terjadi pada tahun 2021, dimana PDRB mengalami penurunan drastis sebesar 14.37%. Padahal, tahun-tahun sebelumnya cenderung menunjukkan tren kenaikan yang stabil. Penurunan ini berbeda jauh dengan kondisi 3 tahun terakhir (2022-2024) yang rata-rata menunjukkan pertumbuhan positif.
Kenaikan PDRB tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan mencapai 21.97%, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2021 turun 14.37%. Fluktuasi ini menunjukkan adanya faktor-faktor eksternal atau kebijakan yang mempengaruhi perekonomian daerah.
Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Jayawijaya mencatatkan PDRB sebesar Rp 101.800 juta, menempatkannya pada peringkat 398 secara nasional. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Jayawijaya mencapai 17.02%, menunjukkan kinerja yang cukup baik. Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan daerah lain, angka ini termasuk tinggi.
(Baca: Gempa Hari Ini Senin, 24 November 2025 Guncang Kabupaten Blitar)
Kota Tanjung Pinang
Dengan nilai PDRB Rp 101.070 juta, Kota Tanjung Pinang menduduki peringkat 399 di Indonesia. Pertumbuhan PDRB kota ini sebesar 12.45%, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. Capaian ini mengungguli beberapa daerah lain dalam hal pertumbuhan.
Kota Kotamobagu
Kota Kotamobagu mencatat PDRB senilai Rp 100.320 juta, dengan peringkat 400 secara nasional. Pertumbuhan PDRB Kota Kotamobagu mencapai 15.56%, menunjukkan potensi ekonomi yang terus berkembang. Dibandingkan dengan daerah lain di Sulawesi, pertumbuhan ini tergolong signifikan.
Kabupaten Sawahlunto/sijunjung
Kabupaten Sawahlunto/sijunjung memiliki PDRB sebesar Rp 97.130 juta dan berada pada peringkat 402 di tingkat nasional. Pertumbuhan PDRB kabupaten ini adalah 7.73%. Angka ini menunjukkan bahwa perekonomian daerah ini tetap stabil meskipun tidak mengalami pertumbuhan sepesat daerah lain.
Kabupaten Kolaka Utara
Kabupaten Kolaka Utara mencatat PDRB sebesar Rp 96.790 juta, menempatkannya pada peringkat 403 di Indonesia. Pertumbuhan PDRB kabupaten ini mencapai 8.66%, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi yang moderat. Secara keseluruhan, kinerja ekonomi daerah ini cukup baik dalam konteks regional.
Kota Cilegon
Kota Cilegon dengan PDRB Rp 95.480 juta menduduki peringkat 404 secara nasional. Pertumbuhan PDRB Kota Cilegon mencapai 29.04%, menjadi yang tertinggi di antara daerah-daerah perbandingan. Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan potensi ekonomi yang besar di wilayah industri ini, mengungguli banyak daerah lain dalam hal ekspansi ekonomi.