Kualitas udara Tangerang pagi ini terburuk di Jabodetabek berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Indeks kualitas udara Tangerang tercatat 114 pada Sabtu (30/12/2023) pukul 08.00 WIB.
Di bawah kota Tangerang, ada Depok di urutan kedua dengan indeks kualitas udara 105. Selanjutnya, Jakarta Timur menempati urutan ketiga dengan skor 96.
Sebagai informasi, KLHK menerapkan kategori kualitas udara berdasarkan rentang ISPU sebagai berikut.
- 0-50: baik
- 51-100: sedang
- 101-200: tidak sehat
- 201-300: sangat tidak sehat
- 300+: berbahaya
Indeks kualitas udara atau ISPU dipantau di 72 stasiun yang tersebar di 31 provinsi. Perhitungan indeks kualitas udara tersebut menggunakan hasil pengukuran parameter pencemar udara, yang terdiri dari zat partikulat (PM2.5 dan PM10), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), ozon (O3), dan hidrokarbon (HC).
Ini menunjukkan bahwa kota-kota di Jabodetabek seperti Jakarta Timur, Tangerang Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Bogor memiliki kualitas udara sedang, serta Tangerang dan Depok tidak sehat.
KLHK menghimbau agar setiap orang di wilayah dengan kualitas udara tidak sehat untuk mengurangi aktivitas fisik yang terlalu lama di luar ruangan. Sementara, di daerah dengan kualitas udara sedang, setiap orang masih dapat beraktivitas di luar ruangan kecuali kelompok sensitif.
Adapun semua orang yang tinggal di daerah yang memiliki kualitas udara sangat tidak sehat dan berbahaya, perlu menghindari semua aktivitas di luar ruangan.
Berikut daftar lengkap indeks kualitas udara di area Jabodetabek.
- Tangerang: 114
- Depok: 105
- Jakarta Timur: 96
- Tangerang Selatan: 95
- Jakarta Barat: 91
- Jakarta Pusat: 90
- Jakarta Utara: 84
- Jakarta Selatan: 83
- Bogor: 80