Menurut data Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), pendapatan pariwisata Arab Saudi merosot tajam sejak pandemi Covid-19. Hal ini terjadi karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat demi mencegah penularan virus.
Pada awal pandemi tahun 2020, pendapatan pariwisata Arab Saudi hanya mencapai US$4,65 miliar, anjlok sekitar 76,6% dibanding 2019 (year-on-year/yoy).
Begitu pula pada 2021, pendapatan pariwisata Arab Saudi turun lagi menjadi US$4,64 miliar. Jumlah ini merupakan yang terendah ketiga dalam hampir dua dekade terakhir.
Dalam sekitar dua puluh tahun belakangan, pendapatan pariwisata Arab Saudi tercatat paling rendah pada 2003 yang hanya US$3,42 miliar, diikuti pada 2005 yang sebesar US$4,63 miliar.
Di sisi lain, pendapatan pariwisata Arab Saudi tertinggi yaitu pada 2019. Secara tren, terjadi peningkatan pendapatan pariwisata di Kerajaan Arab Saudi secara signifikan setiap tahunnya sejak 2012 hingga 2019 seperti terlihat pada grafik di atas.
Adapun mulai 2022 pendapatan pariwisata Arab Saudi diproyeksikan bakal kembali membaik, seiring dengan meredanya penularan Covid-19 di banyak negara.
Saat ini pemerintah Arab Saudi juga telah melonggarkan sejumlah kebijakan terkait kunjungan wisatawan ke negaranya. Jumlah kunjungan jemaah haji global pada 2022 dan 2023 terus bertambah dibandingkan periode awal pandemi.
(Baca: Kontribusi Pariwisata Terhadap PDB Arab Saudi Diperkirakaan Capai 17,1% pada 2032)