Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk merokok umur lebih dari 15 tahun di Provinsi Papua Barat pada tahun 2024 sebesar 25.3 persen. Angka ini menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 0.5 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2023) yang sebesar 24.8 persen. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) yaitu sekitar 25.7 persen, persentase perokok dewasa di Papua Barat pada tahun 2024 mengalami penurunan.
Secara historis, persentase perokok dewasa di Papua Barat fluktuatif dalam 10 tahun terakhir (2015-2024). Terjadi kenaikan tertinggi pada tahun 2018 sebesar 18.59 persen dan penurunan terendah pada tahun 2016 turun 10.59 persen. Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2020-2024), persentase perokok dewasa di Papua Barat cenderung stabil di kisaran 25-28 persen. Meski demikian, angka pada tahun 2024 (25.3 persen) menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir, menunjukkan potensi penurunan tren merokok di kalangan penduduk dewasa di Papua Barat.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Nias Utara | 2010 - 2024)
Pada tahun 2024, Papua Barat menduduki peringkat pertama untuk persentase perokok dewasa di antara provinsi-provinsi di Pulau Papua. Sementara secara nasional, Papua Barat berada di peringkat ke-25 dari 34 provinsi. Peringkat ini menunjukkan bahwa prevalensi merokok di Papua Barat masih relatif tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Terdapat anomali pada tahun 2018 ketika terjadi kenaikan persentase perokok dewasa yang cukup signifikan. Dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2015-2017), kenaikan pada tahun 2018 lebih tinggi. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan kebijakan, faktor sosial ekonomi, atau peningkatan akses terhadap produk tembakau. Namun, perlu kajian lebih mendalam untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari anomali tersebut.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa meskipun ada sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, persentase perokok dewasa di Papua Barat pada tahun 2024 masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir. Peringkat Papua Barat sebagai provinsi dengan prevalensi merokok tertinggi di Pulau Papua juga mengindikasikan perlunya intervensi yang lebih efektif untuk menekan angka perokok dewasa di wilayah ini.
Sulawesi Utara
Provinsi Sulawesi Utara menempati peringkat keempat di antara provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi dengan persentase perokok dewasa sebesar 26.93 persen. Meskipun menduduki peringkat yang cukup baik di tingkat pulau, secara nasional Sulawesi Utara berada di peringkat ke-22. Pertumbuhan persentase perokok dewasa di Sulawesi Utara mengalami penurunan turun 0.11 persen, menunjukkan upaya pengendalian tembakau yang cukup efektif.
(Baca: Update 2024: Tenaga Kependidikan SMK Negeri Laki-Laki di Jawa Barat)
Sumatera Utara
Sumatera Utara mencatatkan persentase perokok dewasa sebesar 26.69 persen dan menduduki peringkat ke-9 di Pulau Sumatera. Namun, secara nasional, Sumatera Utara berada di peringkat ke-23. Terjadi pertumbuhan positif sebesar 1.56 persen pada persentase perokok dewasa di Sumatera Utara. Hal ini mengindikasikan adanya tantangan dalam upaya pengendalian tembakau di wilayah tersebut.
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara menempati posisi ketiga di Pulau Kalimantan dengan persentase perokok dewasa sebesar 25.93 persen. Secara nasional, provinsi ini berada di peringkat ke-24. Pertumbuhan persentase perokok dewasa di Kalimantan Utara adalah sebesar 2.25 persen, menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam upaya pengendalian tembakau.
Kep. Riau
Kepulauan Riau mencatatkan persentase perokok dewasa sebesar 25.46 persen dan berada di peringkat ke-10 di Pulau Sumatera. Secara nasional, Kepulauan Riau menduduki peringkat ke-26. Terjadi penurunan tipis turun 0.12 persen pada persentase perokok dewasa di Kepulauan Riau, menunjukkan adanya upaya pengendalian tembakau yang mulai membuahkan hasil.
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta mencatatkan persentase perokok dewasa sebesar 25.18 persen. Provinsi ini menduduki peringkat ke-5 di Pulau Jawa dan peringkat ke-27 secara nasional. Terjadi pertumbuhan sebesar 1.45 persen pada persentase perokok dewasa di DI Yogyakarta. Hal ini memerlukan perhatian khusus dalam upaya pengendalian tembakau.
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara menduduki peringkat ke-5 di Pulau Sulawesi dengan persentase perokok dewasa sebesar 24.8 persen. Secara nasional, provinsi ini berada di peringkat ke-28. Pertumbuhan persentase perokok dewasa di Sulawesi Tenggara adalah sebesar 0.57 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada tantangan dalam upaya pengendalian tembakau.