Kalori menunjukkan jumlah energi yang diperoleh manusia dari makanan dan minuman. Untuk itu, setiap individu perlu memenuhi kebutuhan kalori setiap harinya.
Meski demikian, belum semua masyarakat Indonesia memiliki asupan kalori yang cukup. Tingkat kecukupan konsumsi kalori penduduk Indonesia per kapita per hari tercatat minimum 2.100 kilo kalori (kkal).
Penentuan itu berdasarkan standar rekomendasi dari hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) ke-11 tahun 2018.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 7 provinsi yang rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari masih berada di bawah standar kecukupan gizi. Papua menjadi provinsi dengan rata-rata terendah, yakni 1.858,56 kkal.
Provinsi lainnya yang rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari di bawah standar minimun adalah Riau (2.081,15 kkal), Papua Barat (2.076,08 kkal), Kalimantan Utara (2.073,02 kkal), Kalimantan Barat (2.067,10 kkal), Maluku Utara (2.010,05 kkal), Maluku (1 932,68 kkal).
Dari data tersebut tercatat bahwa ada 4 provinsi yang berasal dari di wilayah timur Indonesia, yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
BPS mencatat faktor ekonomi di wilayah timur menjadi penyebab utama masih rendahnya konsumsi kalori per kapita per hari di sana. Sementara itu, mayoritas masyarakat wilayah timur mengkonsumsi makanan pokok berupa sagu.
Jika dilihat dari makanan pokoknya, makanan pokok masyarakat wilayah timur tidak terlalu berpengaruh karena kandungan kalori sagu hampir sama dengan kandungan kalori makanan pokok kebanyakan masyarakat Indonesia, yaitu beras.
(Baca Juga: Hampir 30% Penduduk Maluku Kekurangan Asupan Kalori)