Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, PDRB ADHB Sektor Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Provinsi Riau pada tahun 2024 mencapai Rp 35,89 miliar. Terjadi pertumbuhan sebesar 6,63% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan peningkatan nilai sebesar Rp 2,23 miliar dari tahun 2023.
Pertumbuhan PDRB sektor ini di Riau menunjukkan fluktuasi dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2020, terjadi penurunan turun 7,69%, diikuti dengan pemulihan dan pertumbuhan positif di tahun-tahun berikutnya. Rata-rata pertumbuhan dalam 3 tahun terakhir (2022-2024) adalah 11,50%. Lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir (2020-2024) yang sebesar 5,80%. Kenaikan tertinggi dalam 5 tahun terakhir terjadi pada tahun 2022, yaitu sebesar 19,96%.
(Baca: Nilai Investasi PMA Sektor Listrik, Gas dan Air Periode 2013-2023)
Secara historis, kenaikan tertinggi PDRB sektor ini di Riau terjadi pada tahun 2022 dengan pertumbuhan 19,96%. Sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan kontraksi -7,69%. Anomali terjadi pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19 yang berdampak signifikan pada sektor transportasi.
Pada tahun 2024, Riau menempati peringkat ke-8 di Pulau Sumatera dan peringkat ke-30 secara nasional untuk PDRB sektor Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan. Tidak ada perubahan peringkat dibandingkan tahun sebelumnya baik di tingkat pulau maupun nasional.
Meskipun mengalami pertumbuhan positif, PDRB sektor ini di Riau masih berada di peringkat bawah dibandingkan provinsi lain di Sumatera. Nilai PDRB Riau juga relatif kecil dibandingkan beberapa provinsi lain di Indonesia.
DKI Jakarta
DKI Jakarta menempati peringkat ke-4 di Pulau Jawa dengan nilai PDRB sebesar Rp 46,07 miliar. Pertumbuhan PDRB sektor ini mencapai 15,52%, menunjukkan kinerja yang cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat DKI Jakarta secara nasional adalah 27. Dengan nilai yang lebih tinggi dari Riau, DKI Jakarta menunjukkan potensi besar dalam sektor angkutan sungai danau serta penyeberangan. PDRB DKI Jakarta juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menjadikannya salah satu kontributor utama sektor ini di Pulau Jawa.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Protestan di Gorontalo 2018-2024)
Sulawesi Tengah
Dengan nilai PDRB Rp 44,14 miliar, Sulawesi Tengah menduduki peringkat ke-5 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan sebesar 4,15% menunjukkan perkembangan yang stabil. Secara nasional, Sulawesi Tengah berada di peringkat ke-28. Meskipun pertumbuhan tidak setinggi DKI Jakarta, Sulawesi Tengah tetap menjadi salah satu provinsi penting di Sulawesi dalam sektor ini. Stabilitas pertumbuhan ini mencerminkan potensi yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara mencatatkan nilai PDRB sebesar Rp 41,13 miliar dan menempati peringkat ke-6 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan sektor ini mengalami penurunan turun 6,82%. Peringkat nasional Sulawesi Utara adalah 29. Penurunan pertumbuhan ini menjadi perhatian, menunjukkan adanya tantangan yang perlu diatasi agar sektor angkutan sungai danau dan penyeberangan dapat kembali berkembang positif. Dibandingkan dengan Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara perlu strategi yang lebih efektif untuk memacu pertumbuhan sektor ini.
Papua Tengah
Papua Tengah mencatatkan nilai PDRB Rp 28,09 miliar dan menduduki peringkat ke-3 di Pulau Papua. Dengan pertumbuhan yang signifikan sebesar 11,07%, daerah ini menunjukkan potensi yang menjanjikan. Secara nasional, Papua Tengah berada di peringkat ke-31. Pertumbuhan ini menandakan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di sektor angkutan sungai danau serta penyeberangan di wilayah Papua Tengah. Peningkatan ini juga menunjukkan potensi besar yang belum sepenuhnya tereksplorasi di wilayah tersebut.
Papua Barat Daya
Papua Barat Daya berada di peringkat ke-4 di Pulau Papua dengan nilai PDRB sebesar Rp 27,52 miliar. Pertumbuhan yang stabil sebesar 5,93% menunjukkan konsistensi dalam perkembangan sektor ini. Secara nasional, Papua Barat Daya menempati peringkat ke-32. Meski tidak setinggi Papua Tengah, Papua Barat Daya tetap menunjukkan kontribusi penting dalam sektor angkutan sungai danau serta penyeberangan di Pulau Papua. Stabilitas pertumbuhan ini mencerminkan fondasi ekonomi yang cukup kuat di wilayah tersebut.
Papua Pegunungan
Papua Pegunungan mencatatkan nilai PDRB sebesar Rp 21,85 miliar dan menempati peringkat ke-5 di Pulau Papua. Pertumbuhan sektor ini mencapai 11,08%, menunjukkan potensi yang signifikan meskipun dari basis yang lebih rendah. Secara nasional, Papua Pegunungan berada di peringkat ke-33. Pertumbuhan yang tinggi ini menunjukkan adanya peluang besar untuk pengembangan sektor angkutan sungai danau serta penyeberangan di wilayah pegunungan Papua. Peningkatan ini juga menandakan adanya peningkatan aktivitas ekonomi yang signifikan di wilayah tersebut.