Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Kedalaman Kemiskinan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada tahun 2024 sebesar 0.44 poin indeks. Terjadi peningkatan sebesar 10% dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 0.4 poin indeks, dengan selisih nilai 0.04 poin indeks. Secara historis, indeks ini menunjukkan fluktuasi. Terlihat kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun, namun cenderung stabil dalam beberapa tahun terakhir.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2021-2023), indeks kedalaman kemiskinan pada tahun 2024 sedikit lebih baik. Pada periode tersebut, indeks berada di angka 0.55 poin indeks. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023), yaitu 0.5 poin indeks, angka tahun 2024 menunjukkan perbaikan yang lebih signifikan.
Kenaikan tertinggi dalam periode historis terjadi pada tahun 2005, yaitu sebesar 53.09% dengan selisih 0.43 poin indeks. Sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2013, yaitu turun 56.25% dengan selisih -0.45 poin indeks. Anomali terjadi pada tahun 2013 dan 2019 yang mana angka penurunannya signifikan.
Pada tahun 2024, Kabupaten Tanah Datar menempati peringkat ke-143 di Pulau Sumatera dan peringkat ke-481 secara nasional. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, indeks kedalaman kemiskinan di Tanah Datar berada di urutan bawah. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kedalaman kemiskinan di daerah ini masih perlu menjadi perhatian.
Secara keseluruhan, indeks kedalaman kemiskinan di Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2024 menunjukkan sedikit perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, masih perlu upaya lebih lanjut untuk menekan angka kemiskinan. Hal ini penting guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Kabupaten Kota Baru
Kabupaten Kota Baru menduduki peringkat ke-478 secara nasional dan ke-44 di Pulau Kalimantan dengan nilai indeks 0.45 poin. Dibandingkan tahun sebelumnya terjadi peningkatan 0.92 poin indeks dengan pertumbuhan -51.09%. Ini menunjukan adanya penurunan yang cukup signifikan. Hal ini membutuhkan perhatian untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dan mengambil langkah-langkah korektif yang tepat.
Kota Banjar Baru
Dengan nilai indeks yang sama dengan Kabupaten Kota Baru yaitu 0.45 poin, Kota Banjar Baru juga menempati peringkat yang sama, baik di tingkat nasional maupun regional Kalimantan. Terjadi kenaikan 0.62 poin indeks dengan pertumbuhan -27.42% dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah daerah perlu terus berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Sanggau
Kabupaten Sanggau mencatatkan nilai indeks 0.45 poin dan menduduki peringkat yang sama dengan dua wilayah sebelumnya. Dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan 0.55 poin indeks dengan pertumbuhan -18.18%. Ini menandakan ada perbaikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Dengan begitu, evaluasi mendalam terhadap program-program yang telah dilaksanakan perlu dilakukan.
Kota Cilegon
Kota Cilegon, satu-satunya wilayah dari Pulau Jawa dalam data ini, memiliki nilai indeks 0.44 poin. Terjadi kenaikan 0.48 poin indeks dengan pertumbuhan -8.33% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menempati peringkat ke-481 secara nasional dan ke-112 di Pulau Jawa. Peningkatan ini menunjukan ada perbaikan. Kota Cilegon perlu menjaga momentum positif ini dengan terus mengembangkan inovasi dalam program-program penanggulangan kemiskinan.
Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi juga memiliki nilai indeks yang sama dengan Kota Cilegon, yaitu 0.44 poin dan menduduki peringkat yang sama. Terjadi kenaikan 0.89 poin indeks dengan pertumbuhan -50.56% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukan adanya penurunan yang cukup signifikan. Perlu adanya evaluasi. Pemerintah daerah harus responsif dan adaptif terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi.
Kabupaten Kota Waringin Barat
Kabupaten Kota Waringin Barat mencatatkan nilai indeks 0.43 poin dan menempati peringkat ke-483 secara nasional. Dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan 0.55 poin indeks dengan pertumbuhan -21.82%. Ini menunjukan adanya penurunan yang cukup signifikan. Pemerintah daerah harus berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi, satu-satunya wilayah dari Pulau Sumatera selain Kabupaten Tanah Datar dalam data ini, memiliki nilai indeks yang sama dengan Kabupaten Kota Waringin Barat. Terjadi kenaikan 0.43 poin indeks dengan pertumbuhan -31.75% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukan adanya penurunan yang cukup signifikan. Perlu adanya peninjauan ulang. Pemerintah daerah harus mencari solusi inovatif untuk mengatasi masalah kemiskinan.