Indikator peningkatan aktivitas wisata di Indonesia tak hanya dilihat berdasarkan jumlah kunjungan turis asing atau domestik saja, melainkan juga dari tingkat penghunian kamar (TPK) hotel.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), TPK hotel bintang di Indonesia mencapai 47,83% pada Februari 2023. Angka ini naik 2,97 poin dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom) yang sebesar 44,86%.
TPK hotel bintang pada Februari 2023 juga meningkat 9,29 poin dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Pada Februari 2022, TPK hotel bintang di Indonesia sebesar 38,54%.
TPK hotel bintang pada Februari 2023 juga lebih tinggi dari Februari 2021 yang sebesar 32,4%. Namun, TPK hotel bintang RI pada bulan kedua pertama tahun ini lebih rendah dibanding sebelum pandemi Covid-19 melanda, yakni sebesar 49,22% pada Februari 2020.
Kalimantan Timur merupakan provinsi dengan TPK hotel bintang tertinggi nasional pada Februari 2023, yakni mencapai 60,71%. Selanjutnya, diikuti oleh DI Yogyakarta sebesar 58,97% dan Sulawesi Tengah 55,22%, sedangkan TPK hotel bintang terendah di Sulawesi Barat 28,25.
Sejalan dengan hotel bintang, TPK hotel nonbintang juga meningkat 1,26 poin (yoy) dari 21,41% menjadi 22,67% pada Februari 2023. Jika dibandingkan Januari 2023 (mom), TPK hotel nonbintang juga menunjukan kenaikan sebesar 0,53 poin di level 22,14%.
TPK hotel nonbintang DKI Jakarta tertinggi sebesar 41,81%, diikuti Kepulauan Riau 34,65%, dan Kalimantan Utara 30,6%, sedangkan terendah di Nusa Tenggara Timur 12,02%.
(Baca: Covid-19 Mereda, Pajak Hotel di Bali Melesat hingga 280% pada Februari 2023)