Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data historis konsumsi protein per kapita per hari di DKI Jakarta menunjukkan fluktuasi selama periode 2007-2024. Pada tahun terakhir, 2024, konsumsi protein tercatat sebesar 68.15 gram/hari, mengalami penurunan sebesar 3.54% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ini juga lebih rendah dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) yaitu 69.1 gram/hari, yang mengindikasikan penurunan konsumsi protein dalam jangka pendek. Jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yaitu 69.5 gram/hari, penurunan tahun 2024 terlihat lebih signifikan.
Secara keseluruhan, pertumbuhan konsumsi protein di DKI Jakarta cenderung fluktuatif. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2018 sebesar 13.5%, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2016 turun 7.16%. Anomali terlihat pada tahun 2016 karena terjadi penurunan yang cukup signifikan setelah beberapa tahun mengalami kenaikan yang stabil. Dibandingkan dengan kondisi tiga tahun sebelumnya (2013-2015), penurunan ini cukup kontras.
(Baca: Garis Kemiskinan Non Makanan Periode 2015-2025)
Pada tahun 2024, DKI Jakarta menduduki peringkat pertama di pulau Jawa dalam hal konsumsi protein per kapita, menunjukkan bahwa konsumsi protein di Jakarta masih yang tertinggi di pulau Jawa. Namun, secara nasional, DKI Jakarta berada di peringkat ketiga, menunjukkan bahwa ada provinsi lain di luar Jawa yang memiliki tingkat konsumsi protein lebih tinggi.
Dibandingkan dengan provinsi lain di pulau Jawa, DKI Jakarta memiliki nilai konsumsi protein yang lebih tinggi. DKI Jakarta berada di posisi ketiga secara nasional. Posisi ini menunjukkan bahwa DKI Jakarta masih menjadi salah satu daerah dengan tingkat konsumsi protein yang baik di Indonesia. Penurunan tahun 2024 menjadi perhatian untuk dievaluasi faktor-faktor penyebabnya.
#### Nusa Tenggara BaratNusa Tenggara Barat (NTB) menduduki peringkat pertama secara nasional dengan konsumsi protein 74.45 gram/hari. Meskipun mengalami penurunan sebesar 2.19% dibandingkan tahun sebelumnya, NTB tetap menjadi provinsi dengan konsumsi protein tertinggi di Indonesia. Rata-rata pertumbuhan dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren positif, meskipun terdapat fluktuasi.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Jawa Tengah Periode 2018-2023)
#### Kalimantan SelatanKalimantan Selatan berada di peringkat kedua secara nasional dengan konsumsi protein 69.2 gram/hari. Provinsi ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 2.73% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam konsumsi protein masyarakat Kalimantan Selatan.
#### DKI JakartaDKI Jakarta menempati peringkat ketiga secara nasional dengan konsumsi protein 68.15 gram/hari. Namun, terjadi penurunan konsumsi protein sebesar 3.54% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini perlu menjadi perhatian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi protein di DKI Jakarta.
#### BaliBali menduduki peringkat keempat secara nasional dengan konsumsi protein 67.22 gram/hari. Bali mencatatkan pertumbuhan sebesar 2.06% dibandingkan tahun sebelumnya. Provinsi ini menunjukkan peningkatan yang stabil dalam konsumsi protein masyarakatnya.
#### Kepulauan RiauKepulauan Riau berada di peringkat kelima secara nasional dengan konsumsi protein 67.05 gram/hari. Provinsi ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 0.83% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhan tidak terlalu signifikan, Kepulauan Riau tetap menunjukkan peningkatan dalam konsumsi protein masyarakatnya.