Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat populasi domba di Aceh pada tahun 2024 sebanyak 20233 Ekor. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan turun 82.99% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 118914 Ekor. Penurunan ini merupakan anomali jika dibandingkan dengan rata-rata populasi domba dalam tiga tahun terakhir (2020-2022) yaitu sekitar 105571 Ekor dan lima tahun terakhir (2018-2022) yaitu sekitar 102120 Ekor. Penurunan ini merupakan penurunan terendah dalam kurun waktu 24 tahun terakhir.
Secara historis, populasi domba di Aceh mengalami fluktuasi. Pada periode 2000 hingga 2024, kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 28.82% menjadi 203489.45 Ekor, sementara penurunan terbesar terjadi pada tahun 2024 ini. Anomali penurunan populasi di tahun 2024 ini perlu dikaji lebih lanjut penyebabnya, mengingat dalam lima tahun terakhir populasi cenderung stabil di angka seratus ribuan.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Jasa Lainnya di Nusa Tenggara Barat | 2024)
Di Pulau Sumatera, Aceh menempati peringkat ke-4 dalam populasi domba pada tahun 2024. Peringkat ini turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di mana Aceh selalu berada di peringkat 2. Nilai populasi domba Aceh juga jauh di bawah provinsi lain di Sumatera. Secara nasional, Aceh berada di peringkat ke-10.
Lampung
Lampung menempati peringkat ke-7 secara nasional dan kedua di Pulau Sumatera dengan populasi domba mencapai 56650 Ekor. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 55.75% dibandingkan tahun sebelumnya. Selisih nilai populasi antara Lampung dan tahun sebelumnya adalah 20277 Ekor. Pertumbuhan ini signifikan mengingat rata-rata pertumbuhan populasi domba di Indonesia tidak sebesar ini.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan berada di peringkat ke-8 secara nasional dan ketiga di Pulau Sumatera dengan populasi domba sebanyak 29471 Ekor. Pertumbuhan populasi domba di Sumatera Selatan sangat tinggi, mencapai 150.97% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini mencerminkan peningkatan yang signifikan dalam populasi domba di wilayah ini, dengan selisih nilai populasi dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 17728 Ekor.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Aceh 2015 - 2024)
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur (NTT) menduduki peringkat ke-9 secara nasional dan pertama di Kepulauan Nusa Tenggara dan Bali dengan populasi domba sebanyak 22446 Ekor. NTT mengalami penurunan populasi domba turun 70.06% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menyebabkan selisih nilai populasi dengan tahun sebelumnya menjadi -52530 Ekor. Meskipun mengalami penurunan, NTT tetap memimpin di wilayahnya.
Riau
Riau menduduki peringkat ke-11 secara nasional dan kelima di Pulau Sumatera dengan populasi domba sebanyak 8615 Ekor. Riau mengalami pertumbuhan populasi domba yang moderat sebesar 5.67% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun tidak terlalu signifikan, pertumbuhan ini tetap menunjukkan adanya peningkatan dalam populasi domba di wilayah ini.
Jambi
Jambi menempati peringkat ke-12 secara nasional dan keenam di Pulau Sumatera dengan populasi domba sebanyak 5342 Ekor. Jambi menunjukkan pertumbuhan populasi domba yang sedikit, yaitu 3.29% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan yang stabil dalam populasi domba di wilayah ini, meskipun tidak sebesar provinsi lain.
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah berada di peringkat ke-13 secara nasional dan pertama di Pulau Sulawesi dengan populasi domba sebanyak 3951 Ekor. Sulawesi Tengah mengalami pertumbuhan populasi domba yang sangat tinggi, mencapai 187.14% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadikan Sulawesi Tengah sebagai wilayah dengan pertumbuhan populasi domba tertinggi di antara provinsi-provinsi yang dibandingkan.