Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau pada tahun 2024 sebesar Rp 754.588,9. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,57% dibandingkan tahun 2022, atau meningkat sebesar Rp 32.954,61. Namun, jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2022 yang mencapai 15,5%, pertumbuhan tahun 2024 ini lebih moderat.
Secara historis, pengeluaran makanan per kapita di Bintan mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2022, yaitu sebesar 15,5%. Sementara itu, pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan kenaikan hanya 0,79%. Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir (2018-2022) adalah 7,84%, sehingga pertumbuhan tahun 2024 masih berada di bawah rata-rata tersebut. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran selama 3 tahun terakhir (2020-2022) sebesar Rp 649.269,47, maka pengeluaran tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan.
(Baca: Top 10 Tiktokers dengan Follower Terbanyak 13 Sep 2025)
Peringkat Kabupaten Bintan dalam hal pengeluaran makanan per kapita di tingkat pulau Sumatera adalah 67 dari seluruh kabupaten/kota. Sementara di tingkat nasional, Bintan berada di peringkat 192. Peringkat ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022, di mana Bintan berada di peringkat 130 secara nasional.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera, pengeluaran per kapita Kabupaten Bintan masih berada di bawah beberapa wilayah lain. Misalnya, Kabupaten Bantaeng di Sulawesi memiliki pengeluaran sebesar Rp 759.120,4 dengan pertumbuhan 34,04% dan menduduki peringkat 11 di pulau tersebut. Kabupaten Mamberamo Raya di Papua mencapai Rp 755.798,1 dengan pertumbuhan 53,18% dan menduduki peringkat 26 di pulau tersebut.
Secara keseluruhan, meskipun pengeluaran makanan per kapita di Kabupaten Bintan mengalami peningkatan pada tahun 2024, namun pertumbuhan tersebut tidak seimpresif tahun sebelumnya. Peringkat di tingkat pulau dan nasional juga menunjukkan adanya tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan konsumsi makanan.
Kabupaten Bantaeng
Kabupaten Bantaeng menduduki peringkat 11 di Pulau Sulawesi dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar Rp 759.120,4. Pertumbuhan yang sangat tinggi mencapai 34,04% menunjukkan peningkatan signifikan dalam konsumsi makanan di wilayah ini. Meskipun demikian, dengan ranking 189 se-Indonesia, Bantaeng masih memiliki ruang untuk meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan konsumsi makanan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Majene Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Mamberamo Raya
Dengan nilai Rp 755.798,1, Kabupaten Mamberamo Raya menduduki peringkat 26 di Pulau Papua. Pertumbuhan sebesar 53,18% menunjukkan peningkatan tertinggi dibandingkan wilayah lain yang diamati, mencerminkan adanya perubahan besar dalam pola konsumsi makanan masyarakat setempat. Meski menduduki ranking 190 se-Indonesia, momentum pertumbuhan ini perlu dipertahankan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Padang Lawas
Kabupaten Padang Lawas menduduki peringkat 66 di Pulau Sumatera dengan rata-rata pengeluaran Rp 755.564,1. Pertumbuhan sebesar 10,05% menunjukkan peningkatan yang moderat. Ranking 191 se-Indonesia mengindikasikan bahwa Padang Lawas perlu upaya lebih untuk meningkatkan konsumsi makanan per kapita dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
Kota Mojokerto
Kota Mojokerto berada di peringkat 39 di Pulau Jawa dengan rata-rata pengeluaran Rp 754.572,5. Pertumbuhan yang sedikit, yaitu 2,52%, menandakan peningkatan yang lambat dibandingkan wilayah lain. Dengan ranking 193 se-Indonesia, Kota Mojokerto perlu mengevaluasi faktor-faktor yang menghambat peningkatan pengeluaran makanan per kapita.
Kabupaten Bantul
Kabupaten Bantul memiliki rata-rata pengeluaran sebesar Rp 753.854,1 dan berada di peringkat 40 di Pulau Jawa. Pertumbuhan mencapai 18,61% menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Namun, dengan ranking 194 se-Indonesia, Kabupaten Bantul perlu terus berupaya meningkatkan konsumsi makanan per kapita agar setara dengan daerah lain yang lebih maju.
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat memiliki rata-rata pengeluaran sebesar Rp 753.847,6, menduduki peringkat 68 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan 22,83% menunjukkan adanya perbaikan yang cukup baik dalam konsumsi makanan. Dengan ranking 195 se-Indonesia, Lahat memiliki potensi untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan konsumsi makanan.