Wacana vaksin booster Covid-19 berbayar tak didukung oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini tercermin dari hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dirilis Minggu, 26 September 2021. Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 53,9% masyarakat mengaku tak setuju jika mereka harus membayar vaksin booster Covid-19.
Namun, terdapat 34,2% responden yang setuju jika harus membeli vaksin booster corona. Sedangkan, sebanyak 12% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Adapun pemerintah berencana memperbolehkan vaksin booster corona berbayar bagi masyarakat umum mulai Januari 2022. Biayanya berkisar antara US$ 7-8 atau Rp 100 ribu per suntikan. Meski demikian, biaya vaksin booster bagi peserta BPJS Kesehatan golongan Penerima Bantuan Iuran (PBI) bakal ditanggung oleh pemerintah.
Sejauh ini, pemerintah menyediakan vaksin booster Covid-19 hanya untuk tenaga kesehatan (nakes). Hal ini bertujuan agar para nakes lebih terlindungi selama menjalani tugas di tengah pandemi.
Survei Indikator dilakukan dengan metode wawancara daring dan telepon kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak. Responden survei merupakan peserta yang sebelumnya pernah mengikuti survei IPI dalam kurun waktu Maret 2018-Juni 2021. Selain itu, sampel dipilih secara acak dari seluruh provinsi secara proporsional. Margin of error survei ini sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Mayoritas Penerima Vaksin Booster Dapat Dosis Ketiga Lewat Pengurus Vaksinasi)