Terdapat beragam upaya yang dilakukan masyarakat RI agar membuat air yang dikonsumsinya menjadi lebih aman diminum. Salah satu caranya adalah dengan merebus hingga matang.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022, mayoritas atau 83,33% masyarakat memilih untuk merebus atau memasak air hingga mendidih sebagai upaya membuat air aman diminum.
"Merebus air merupakan upaya yang relatif mudah dan terjangkau untuk membuat air lebih aman untuk diminum," tulis BPS dalam laporannya.
BPS juga memaparkan, merebus air merupakan tindakan yang efektif secara mikrobiologis untuk membuat air lebih aman untuk dikonsumsi.
Berikutnya, terdapat 26,65% masyarakat yang membiarkan air sampai mengendap. Diikuti oleh masyarakat yang menyaring air dengan kain (6,76%) dan menggunakan filter modern (2,22) seperti keramik, bio-sand, dan lainnya sebagai upaya agar air lebih aman diminum.
Selain itu, ada pula warga yang memilih menyaring air dengan filter air tradisional (ijuk, pasir, dan lainnya), menambah penjernih (tawas, klorin, atau disinfektan), hingga menjemur di bawah sinar matahari (solar disinfectant) dengan proporsi seperti pada grafik.
Data Susenas BPS pada 2022 juga menunjukan, sekira 90% sumber air utama untuk diminum di Tanah Air telah memenuhi syarat fisik yakni tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbusa, dan tidak berbau.
"Walaupun kondisi fisik air minum menunjukkan ciri-ciri fisik yang baik, namun air minum belum tentu terbebas dari kontaminasi unsur-unsur yang membahayakan," kata BPS.
(Baca juga: Hanya 65% Rumah Tangga di Papua yang Memiliki Akses Sumber Air Layak Minum pada 2022)