Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah tamu Indonesia di hotel nonbintang di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2024 sebanyak 413.049 orang. Data historis menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 11,76% dibandingkan tahun 2023. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 369.589 orang. Peningkatan ini menunjukkan geliat positif sektor pariwisata di NTT.
Secara historis, jumlah tamu nonbintang di NTT mengalami fluktuasi. Dari tahun 2003 hingga 2019, jumlahnya cenderung meningkat, mencapai puncaknya pada tahun 2019 dengan 592.033 orang. Namun, pandemi COVID-19 pada tahun 2020 menyebabkan penurunan signifikan hingga 102.821 orang. Pemulihan mulai terlihat pada tahun 2021 dan terus berlanjut hingga 2024. Kenaikan tertinggi tercatat pada tahun 2015 dengan pertumbuhan 41,03%, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan -77,47% akibat pandemi. Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), pertumbuhan saat ini lebih baik. Namun, jika dibandingkan dengan 5 tahun sebelum pandemi (2015-2019), pertumbuhan saat ini masih di bawah rata-rata.
Di tingkat pulau Nusa Tenggara dan Bali, NTT menempati peringkat ke-3 untuk jumlah tamu nonbintang pada tahun 2024. Secara nasional, NTT berada di peringkat ke-24. Angka ini menunjukkan bahwa NTT memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan sektor pariwisatanya, khususnya dalam menarik wisatawan domestik yang memilih akomodasi nonbintang.
Jika dirata-ratakan dalam kurun waktu lima tahun terakhir sebelum pandemi (2015-2019) jumlah wisatawan adalah 486.184 orang, namun pada tahun 2024, jumlah wisatawan hanya 413.049. Artinya, ada selisih sekitar 73.135 wisatawan. Ini memberikan gambaran bahwa diperlukan upaya yang lebih gencar untuk memulihkan kondisi pariwisata NTT seperti sebelum pandemi.
Meskipun terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini masih menunjukkan bahwa sektor pariwisata NTT belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi. Perlu adanya strategi promosi yang lebih efektif dan peningkatan kualitas layanan untuk menarik lebih banyak wisatawan domestik dan internasional.
Banten
Provinsi Banten menduduki peringkat ke-6 di Pulau Jawa dengan total 331.371 tamu nonbintang. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 9,32%, mencerminkan perkembangan positif dalam sektor pariwisata di Banten. Namun, angka ini masih berada di bawah rata-rata dibandingkan dengan provinsi lain di pulau Jawa.
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara menempati peringkat ke-3 di Pulau Sulawesi dengan jumlah tamu nonbintang mencapai 344.391 orang. Dengan pertumbuhan 2,31% menunjukkan adanya peningkatan yang stabil dalam sektor pariwisata, meskipun tidak signifikan dibandingkan dengan wilayah lain di Sulawesi.
Jambi
Provinsi Jambi mencatatkan 389.495 tamu nonbintang dan menduduki peringkat ke-9 di Pulau Sumatera. Kenaikan 31,93% menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, menandakan Jambi semakin diminati sebagai tujuan wisata. Perkembangan ini menunjukkan potensi besar Jambi dalam menarik wisatawan domestik.
Bengkulu
Bengkulu berada di peringkat ke-4 di Pulau Sumatera dengan mencatatkan 467.238 tamu nonbintang. Pertumbuhan sebesar 4,98% menandakan sektor pariwisata yang stabil, meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan. Angka ini menunjukkan Bengkulu tetap menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara, dengan 488.936 tamu nonbintang, menduduki peringkat ke-3 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan sebesar 14,88% menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Hal ini memperkuat posisinya sebagai salah satu tujuan wisata utama di Sulawesi.
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara mencatat jumlah tamu nonbintang tertinggi, yakni 572.083 orang dan menduduki posisi ke-6 di Pulau Kalimantan. Dengan pertumbuhan mencapai 29,92%, provinsi ini menunjukkan daya tarik yang kuat bagi wisatawan, sekaligus menjadi yang paling diminati di Kalimantan.