Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2024 sebanyak 10.560 orang.
Dibandingkan tahun 2023, terjadi penurunan sedikit sejumlah 210 orang atau 1,95 persen. Secara historis, jumlah penduduk miskin di Kayong Utara mengalami fluktuasi. Penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 22,99 persen, sementara kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 8,82 persen. Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), jumlah penduduk miskin tahun 2024 lebih rendah. Namun jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024), jumlah penduduk miskin tahun 2024 sedikit lebih tinggi.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Aceh Jaya | 2004 - 2024)
Secara peringkat di Pulau Kalimantan, Kabupaten Kayong Utara berada di peringkat 40 pada tahun 2024. Peringkat ini sedikit menurun dibandingkan tahun 2023 yang berada di peringkat 39. Secara nasional, Kayong Utara berada di peringkat 440. Jumlah ini menunjukkan bahwa penanganan kemiskinan masih menjadi tantangan di Kayong Utara.
Kabupaten Kayong Utara menunjukkan anomali pada tahun 2014 dengan kenaikan jumlah penduduk miskin yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan ini perlu menjadi perhatian khusus dan dievaluasi penyebabnya agar tidak terulang di masa mendatang.
Meskipun terjadi penurunan tipis di tahun 2024, upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kayong Utara perlu terus ditingkatkan dan dievaluasi secara berkala agar dapat mencapai hasil yang lebih optimal.
Kabupaten Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara mencatatkan angka kemiskinan dengan 10.780 jiwa, menempatkannya pada peringkat ke-38 di Kalimantan. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 3.66% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih penurunan mencapai 410 jiwa. Meskipun demikian, penanganan kemiskinan di daerah ini masih memerlukan perhatian lebih agar mampu bersaing dengan daerah lain di Kalimantan dan secara nasional.
(Baca: Jumlah Rumah Tangga Periode 2013-2024)
Kota Palangkaraya
Kota Palangkaraya menunjukkan kemajuan dalam penanggulangan kemiskinan, dengan jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 10.700 jiwa. Capaian ini menempatkan Palangkaraya pada peringkat ke-39 di Kalimantan. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan sebesar 3.78%, yang setara dengan 390 jiwa. Dengan pertumbuhan positif ini, Palangkaraya menunjukkan komitmen dalam mengurangi angka kemiskinan di wilayahnya, meski masih perlu upaya lebih lanjut untuk terus meningkatkan posisinya di tingkat regional dan nasional.
Kabupaten Halmahera Barat
Kabupaten Halmahera Barat memiliki 10.650 jiwa penduduk miskin dan menduduki peringkat ke-13. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan kenaikan sebesar 1.14% atau sekitar 120 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya. Meski berada di peringkat yang lebih baik dibandingkan beberapa wilayah lain, Kabupaten Halmahera Barat perlu terus berupaya untuk menjaga momentum positif ini dan terus menekan angka kemiskinan di wilayahnya.
Kabupaten Teluk Wondama
Kabupaten Teluk Wondama mencatatkan angka kemiskinan sebanyak 10.300 jiwa. Dengan posisi ini, Teluk Wondama menduduki peringkat ke-32 di wilayahnya. Terjadi pertumbuhan positif sebesar 0.59% dengan selisih kenaikan 60 jiwa, dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Teluk Wondama perlu terus berupaya meningkatkan program-program penanggulangan kemiskinan agar dapat memperbaiki peringkat dan mengurangi jumlah penduduk miskin secara signifikan.
Kabupaten Waropen
Kabupaten Waropen memiliki angka kemiskinan yang sama dengan Teluk Wondama, yaitu 10.300 jiwa, yang mana menduduki peringkat ke-32. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif yang signifikan sebesar 4.46%, atau sekitar 440 jiwa, dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun memiliki jumlah penduduk miskin yang sama dengan Teluk Wondama, pertumbuhan yang lebih tinggi menunjukkan upaya penanggulangan kemiskinan yang lebih efektif di Kabupaten Waropen.
Kabupaten Kaimana
Kabupaten Kaimana mencatatkan jumlah penduduk miskin sebanyak 10.060 jiwa. Dengan capaian ini, Kaimana menduduki peringkat ke-34 di wilayahnya. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi pertumbuhan positif sebesar 1.62% atau setara dengan 160 jiwa. Kabupaten Kaimana perlu terus mempertahankan dan meningkatkan efektivitas program-program penanggulangan kemiskinan agar dapat terus memperbaiki peringkat dan mengurangi jumlah penduduk miskin di wilayahnya secara berkelanjutan.