Berdasarkan data dari IQAir, kualitas udara di Jakarta terburuk ketiga di dunia pada Selasa (6/6/2023) pukul 09.40 WIB. Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 152 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 57 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
"Konsentrasi PM2,5 di Jakarta saat ini 11,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian dikutip dari lama IQAir.
Menurut WHO, standar kualitas udara ideal memiliki bobot konsentrasi PM 2,5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.
Adapun indeks kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 22 kontributor, termasuk dari PurpleAir, AirNow, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Sementara itu, posisi pertama kota dengan kualitas udara terburuk dunia ditempati oleh Kota Johannesburg di Afrika Selatan yang memiliki indeks kualitas udara 166. Kemudian, posisi kedua ada Kota Doha di Qatar yang memiliki indeks kualitas udara 153.
Berikut adalah daftar 10 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada 6 Juni 2023 pukul 09.40 WIB:
- Johannesburg – Afrika Selatan: 166 skor AQI
- Doha – Qatar: 153 skor AQI
- Jakarta – Indonesia: 152 skor AQI
- Dhaka – Bangladesh: 139 skor AQI
- Kathmandu – Nepal: 125 skor AQI
- Kota New York – Amerika Serikat: 109 skor AQI
- Santiago – Cile: 107 skor AQI
- Milan – Italia: 103 skor AQI
- Toronto – Kanada: 103 skor AQI
- Riyadh - Arab Saudi: 102 skor AQI
IQAir memberi sejumlah saran agar warga terlindung dari polusi udara. Di antaranya masyarakat dapat menggunakan masker apabila sedang di luar, menyalakan penyaring udara (air purifier), menutup jendela untuk menghindari udara yang kotor, serta menghindari aktivitas di luar ruangan.
Adapun kota Jakarta saat ini memiliki suhu 29 derajat celcius dengan kondisi cuaca berkabut. Nilai kelembapan udara hingga 90% dan hembusan angin 13 kilometer per jam. Sementara untuk tekanan udara berada di angka 1.009 millibar.
(Baca: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Kalah dari Ibu Kota ASEAN Lainnya)