Kualitas udara Jakarta pada Minggu (24/12/2023) pukul 09.00 WIB pagi terpantau di level tidak sehat dengan konsentrasi PM2.5 3,8 kali lipat batas aman standar WHO.
Melansir halaman Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian LHK, indeks kualitas udara rata-rata Jakarta sebesar 101 dengan rata-rata konsentrasi PM2.5 sebesar 56,9 µg/m³ (mikrogram per meter kubik) pada pukul 09.00 WIB.
Adapun standar kualitas udara baik menurut WHO memiliki rentang konsentrasi PM2.5 rata-rata 24 jam antara 0 hingga 15 µg/m³.
Konsentrasi PM2.5 udara Jakarta terendah berada di level 39,4 µg/m³ pada pukul 01.00 WIB, sedangkan konsentrasi PM2.5 tertinggi pada pukul 07.00 WIB dengan nilai 62,3 µg/m³.
Mengutip dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), PM2.5 adalah partikel udara berukuran kecil dari 2,5 mikron atau sekitar 3% dari diameter rambut manusia.
Sumber PM2.5 berasal dari emisi pembakaran bensin, minyak, kayu, dan bahan bakar lainnya. Adapun efek jangka panjang paparan PM2.5 ke tubuh manusia yakni kematian dini, penyakit jantung dan paru kronis, serta penurunan fungsi paru-paru pada anak.
Sebagai informasi, BMKG membagi level polusi udara PM2.5 menjadi beberapa kategori yaitu:
Baik: 0 - 15,5 µg/m3Sedang: 15,6 - 55,4 µg/m3Tidak sehat: 55,5 - 150,4 µg/m3Sangat tidak sehat: 150,5 - 250,4 µg/m3Berbahaya: >250,5 µg/m3