Wabah cacar monyet telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Atas hal itu, masyarakat diminta agar tetap waspada.
Hingga kini, kasus cacar monyet telah menyebar ke 75 negara di dunia. Mengutip data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), total kasus konfirmasinya sudah mencapai 18.095 kasus hingga 25 Juli 2022.
Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus cacar monyet tertinggi, yakni 3.845 kasus. Spanyol di urutan kedua dengan 3.125 kasus, diikuti Jerman 2.352 kasus, Britania Raya 2.208 kasus, dan Prancis 1.567 kasus.
Cacar monyet sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan monkeypox atau cacar monyet.
Mengutip Kementerian kesehatan, virus ini dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran), pasien terkonfirmasi monkeypox, atau bahan yang terkontaminasi virus (termasuk pengolahan daging binatang liar).
Adapun sampai saat ini belum ditemukan kasus cacar monyet di Indonesia. Namun risiko penularan manusia ke manusia sangat mungkin, maka perlu tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran di Tanah Air.
Sementara, negara terdekat Indonesia yang sejauh ini sudah melaporkan kasus cacar monyet, salah satunya Singapura. Hingga saat ini, terdapat 6 kasus cacar monyet di negara Singa tersebut.
(Baca Juga: Sudah Masuk Singapura, Kini Cacar Monyet Ada di 50 Negara)