Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menunjukkan, ada beberapa wilayah yang memiliki kasus tuberkulosis (TBC) terbesar di dunia.
Pemetaan kasus dibagi berdasarkan regional di bawah pantauan WHO. Asia Tenggara sumbang 45% dari total kasus global, Afrika 23%, Pasifik Barat 18%, Mediterania Timur 8,1%, Amerika 2,9%, dan Eropa 2,2%.
WHO menyebut ada 30 negara dengan kasus TBC tertinggi yang menyumbang 87% dari total kasus global. Sementara 8 negara di antara itu menyumbang lebih dari dua per tiga total kasus global.
Negara pertama ditempati oleh India dengan proporsi 28% dari total kasus global pada 2021. Kedua, Indonesia dengan sumbangan 9,2%.
WHO menjelaskan, India bisa diestimasikan mencapai 2 juta kasus pada 2021. Sementara Indonesia 1 juta kasus pada periode yang sama.
Ketiga, Tiongkok dengan capaian 7,4%. Keempat, Filipina dengan proporsi 7%.
Selanjutnya ada Pakistan (5,8%), Nigeria (4,4%), Bangladesh (3,6%) dan Republik Demokratik Kongo (2,9%).
Adapun penderita TBC tertinggi ialah laki-laki dewasa, yaitu 56,5% dari seluruh kasus pada tahun 2021. Sedangkan perempuan dewasa menyumbang 32,5% dan anak-anak 11%.
Diperkirakan 10,6 juta orang jatuh sakit karena TBC di seluruh dunia pada 2021. Angka itu meningkat sebesar 4,5% dari 10,1 juta pada 2020.
Demikian pula tingkat kejadian TBC (kasus baru per 100.000 penduduk per tahun) diperkirakan meningkat sebesar 3,6% antara tahun 2020 dan 2021.
(Baca juga: Penderita Tuberkulosis Terbanyak dari Usia Produktif pada 2020)