Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Jawa Barat pada Juni 2025 sebesar 47,08 persen. Data historis menunjukkan adanya fluktuasi TPK sepanjang periode pengamatan. Pada bulan terakhir ini, terjadi sedikit kenaikan sebesar 0,71 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga bulan terakhir (April-Juni 2025) yang sebesar 46,32 persen, TPK Juni 2025 menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima bulan terakhir (Februari-Juni 2025) sebesar 42,81 persen, terlihat adanya peningkatan yang signifikan.
Kenaikan tertinggi TPK Hotel Berbintang di Jawa Barat dalam data historis terjadi pada Desember 2018, mencapai 62,53 persen. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada Mei 2020, yaitu hanya 10,77 persen, yang kemungkinan besar disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19. Jika dibandingkan dengan kondisi tiga bulan terakhir sebelum anomali pandemi (Januari-Maret 2020), yaitu sebesar 40,37 persen, penurunan pada Mei 2020 sangat drastis. Namun, perlahan TPK mulai pulih setelahnya.
(Baca: Nilai Investasi PMA Sektor Jasa Lainnya Periode 2013-2023)
Secara regional di Pulau Jawa, Jawa Barat berada di peringkat ke-4 untuk TPK Hotel Berbintang pada Juni 2025. Peringkat ini tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai TPK Jawa Barat berada di bawah Jawa Timur (53,85 persen), DI Yogyakarta (58,56 persen), dan Jawa Tengah (52,99 persen). Secara nasional, Jawa Barat menempati peringkat ke-16.
Anomali terlihat pada periode pandemi COVID-19 (2020-2021) di mana TPK Hotel Berbintang di Jawa Barat mengalami penurunan drastis. Namun, setelah periode tersebut, TPK menunjukkan pemulihan yang cukup signifikan. Kenaikan tertinggi setelah pandemi terjadi pada bulan Juni 2023, mencapai 62,40 persen, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas pariwisata dan bisnis di Jawa Barat.
Secara keseluruhan, TPK Hotel Berbintang di Jawa Barat menunjukkan fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk musim liburan, kondisi ekonomi, dan peristiwa-peristiwa tertentu seperti pandemi. Meskipun mengalami penurunan pada periode tertentu, TPK secara umum menunjukkan tren pemulihan dan pertumbuhan setelah melewati masa sulit.
Papua Selatan
Papua Selatan menempati peringkat pertama di Pulau Papua dengan TPK Hotel Berbintang sebesar 49,1 persen. Terjadi sedikit penurunan sebesar 2,94 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata tiga bulan terakhir. Dengan pertumbuhan yang stabil, Papua Selatan memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan perhotelan di wilayahnya. Peningkatan fasilitas dan promosi yang tepat dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan TPK di masa depan.
(Baca: Top 10 Youtuber Dunia dan Jumlah Subscriber Mingguan)
Kalimantan Barat
Dengan nilai TPK 49,08 persen, Kalimantan Barat berada di urutan ke-4 di Pulau Kalimantan. Meskipun mengalami penurunan sebesar 2,68 persen, Kalimantan Barat tetap menjadi salah satu destinasi penting di Kalimantan. Peningkatan promosi pariwisata dan pengembangan infrastruktur dapat membantu Kalimantan Barat meningkatkan daya tarik wisatanya dan bersaing dengan daerah lain di pulau tersebut.
Lampung
Lampung berada di peringkat ketiga di Pulau Sumatera dengan TPK Hotel Berbintang sebesar 48,45 persen. Terjadi kenaikan yang signifikan, sebesar 12,83 persen. Ini menunjukkan potensi besar Lampung dalam menarik wisatawan. Pertumbuhan ini juga menandakan bahwa Lampung semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik di Sumatera. Peningkatan kualitas layanan dan promosi yang efektif dapat semakin meningkatkan TPK Lampung di masa depan.
Banten
Banten mencatatkan TPK Hotel Berbintang sebesar 46,62 persen dan menempati peringkat ke-5 di Pulau Jawa. Terjadi sedikit penurunan sebesar 3,04 persen. Peningkatan kualitas layanan dan promosi yang efektif dapat membantu Banten meningkatkan daya tarik wisatanya dan bersaing dengan daerah lain di pulau tersebut. Banten perlu berfokus pada pengembangan potensi lokal untuk menarik lebih banyak wisatawan.
Sumatera Selatan
Dengan TPK sebesar 46,42 persen, Sumatera Selatan menempati peringkat ke-4 di Pulau Sumatera. Terjadi sedikit penurunan sebesar 3,57 persen. Sumatera Selatan memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata sejarah dan budaya. Peningkatan fasilitas dan promosi yang tepat dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan TPK di masa depan. Investasi dalam infrastruktur pariwisata juga dapat membantu Sumatera Selatan bersaing dengan daerah lain di pulau tersebut.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah mencatat TPK Hotel Berbintang sebesar 45,94 persen dan menempati peringkat ke-5 di Pulau Kalimantan. Terjadi sedikit penurunan sebesar 3,28 persen. Kalimantan Tengah memiliki potensi besar dalam sektor ekowisata dan wisata alam. Peningkatan fasilitas dan promosi yang tepat dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan TPK di masa depan. Penting bagi Kalimantan Tengah untuk menjaga kelestarian alamnya agar tetap menarik bagi wisatawan.