Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk setengah pengangguran di Provinsi Maluku pada tahun 2024 sebanyak 110.030 jiwa. Data ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 23,64% dibandingkan tahun sebelumnya. Jika melihat data historis, jumlah penduduk setengah pengangguran di Maluku cenderung fluktuatif. Terjadi penurunan pada tahun 2022 dan 2023, namun kembali melonjak pada tahun 2024. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan mencapai 34,96%.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) sebesar 95.835 jiwa, jumlah penduduk setengah pengangguran pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar 98.789 jiwa, peningkatan ini masih lebih tinggi. Peringkat Maluku menurut pulau adalah 1, menunjukkan bahwa Maluku memiliki jumlah penduduk setengah pengangguran tertinggi di antara pulau-pulau lainnya.
(Baca: Banyak Pengguna Unsubscribed dari Kanal Youtube Ini 27 Sep 2025)
Secara nasional, Maluku menempati peringkat ke-22 untuk jumlah penduduk setengah pengangguran. Kondisi ini menunjukkan bahwa Maluku perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi tingkat setengah pengangguran, seperti peningkatan keterampilan tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak. Tahun 2024 terjadi kenaikan signifikan setelah penurunan di dua tahun sebelumnya, ini menandakan adanya dinamika pasar kerja yang perlu dianalisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor pendorongnya.
Dibandingkan dengan provinsi lain di pulau yang sama, Maluku memiliki jumlah penduduk setengah pengangguran tertinggi. Ini mengindikasikan bahwa Maluku menghadapi tantangan yang lebih besar dalam menyediakan pekerjaan penuh bagi penduduknya. Kenaikan tertinggi sebelumnya dalam data historis terjadi pada tahun 2020, namun kenaikan tahun 2024 mendekati rekor tersebut, sehingga perlu diwaspadai.
Anomali terjadi pada tahun 2024 dengan lonjakan tajam setelah dua tahun mengalami penurunan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan struktur ekonomi, dampak pandemi COVID-19, atau kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pasar tenaga kerja. Analisis lebih mendalam diperlukan untuk memahami penyebab pasti dari anomali ini.
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara menempati peringkat ke-19 secara nasional dengan jumlah penduduk setengah pengangguran mencapai 139.524 jiwa. Meskipun menduduki peringkat yang cukup tinggi, Sulawesi Tenggara mengalami penurunan sebesar 11,71% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini patut diapresiasi, namun perlu dipertahankan agar tren positif ini terus berlanjut. Posisi ke-3 di pulau Sulawesi menunjukan perlunya evaluasi strategi dalam mengatasi setengah pengangguran.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Ogan Ilir | 2024)
DI Yogyakarta
Dengan nilai 120.289 jiwa, DI Yogyakarta menempati peringkat ke-20 secara nasional dan peringkat ke-6 di pulau Jawa. Pertumbuhan penduduk setengah pengangguran di DI Yogyakarta hanya 0,69%, menunjukkan kondisi yang relatif stabil. Nilai ini menunjukan Yogyakarta perlu berupaya lebih keras untuk menekan angka setengah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Bengkulu
Bengkulu mencatatkan jumlah penduduk setengah pengangguran sebanyak 99.534 jiwa dan menempati peringkat ke-21 secara nasional. Pertumbuhan mencapai 11,18% dari tahun sebelumnya. Peringkat ke-8 di pulau Sumatera menandakan bahwa Bengkulu masih perlu berupaya keras untuk mengatasi masalah setengah pengangguran dan mengejar ketertinggalan dari provinsi lain di Sumatera.
Sulawesi Barat
Sulawesi Barat berada di peringkat ke-23 secara nasional dengan jumlah penduduk setengah pengangguran sebesar 77.408 jiwa. Pertumbuhan sebesar 18,35% menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, menandakan tantangan yang dihadapi dalam menciptakan lapangan kerja yang memadai. Sulawesi Barat menempati peringkat ke-4 di pulau Sulawesi, menandakan perlu adanya upaya lebih intensif untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur mencatatkan jumlah penduduk setengah pengangguran sebanyak 63.649 jiwa dan menempati peringkat ke-24 secara nasional. Pertumbuhan mencapai 43,04%, angka tertinggi dibandingkan provinsi lain dalam data ini. Kalimantan Timur menempati peringkat ke-3 di pulau Kalimantan, menandakan bahwa permasalahan setengah pengangguran memerlukan perhatian serius dan strategi yang komprehensif.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara memiliki jumlah penduduk setengah pengangguran sebanyak 75.696 jiwa, menempatkannya di peringkat ke-25 secara nasional. Pertumbuhan penduduk setengah pengangguran Sulawesi Utara tercatat sebesar 14.23% menunjukkan adanya peningkatan. Sulawesi Utara menempati peringkat ke-5 di pulau Sulawesi, menunjukkan bahwa permasalahan setengah pengangguran memerlukan perhatian dan tindakan yang lebih serius.