Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah tamu asing di hotel nonbintang di Jawa Barat pada tahun 2024 mencapai 8.414 orang. Data historis menunjukkan fluktuasi signifikan selama dua dekade terakhir. Pada tahun 2024, terjadi pertumbuhan positif sebesar 32.55% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 6.348 orang. Kenaikan ini menunjukkan pemulihan setelah penurunan tajam di tahun 2020-2022 akibat pandemi.
Pertumbuhan jumlah tamu asing di Jawa Barat pada tahun 2024 lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan 3 tahun terakhir. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir, pertumbuhan saat ini masih di bawah kinerja sebelum pandemi. Kenaikan tertinggi dalam periode historis terjadi pada tahun 2007 dengan pertumbuhan mencapai 178.45%, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2022 dengan penurunan turun 69.89%.
(Baca: Tenaga Kependidikan SD Negeri Sm Periode 2017-2024)
Dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa, Jawa Barat menempati peringkat ke-4 pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya. Secara nasional, Jawa Barat berada di peringkat ke-11 dalam hal jumlah tamu asing di hotel nonbintang. Jumlah tamu asing di Jawa Barat ini jauh di bawah Jawa Timur dengan nilai 28.148.
Anomali terlihat pada periode pandemi (2020-2022), di mana terjadi penurunan drastis akibat pembatasan perjalanan dan aktivitas ekonomi. Kenaikan signifikan pada tahun 2024 mengindikasikan pemulihan sektor pariwisata di Jawa Barat, meskipun belum sepenuhnya kembali ke level sebelum pandemi.
Kenaikan tertinggi pada tahun 2007 bisa jadi dipicu oleh berbagai faktor, seperti promosi pariwisata yang gencar dan peningkatan fasilitas akomodasi. Sebaliknya, penurunan terendah pada tahun 2022 disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang membatasi mobilitas dan aktivitas pariwisata secara global.
Jawa Tengah
Jawa Tengah menempati peringkat ke-3 di Pulau Jawa dengan 11.466 tamu asing. Provinsi ini mencatatkan pertumbuhan tertinggi yaitu 162.38%. Pertumbuhan ini menandakan pemulihan yang kuat di sektor pariwisata Jawa Tengah, setelah mengalami dampak pandemi. Di tingkat nasional, Jawa Tengah berada di peringkat ke-8, menunjukkan daya tarik wisata yang cukup signifikan.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Jambi Periode 2018-2023)
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan menduduki peringkat pertama di Pulau Sulawesi dengan 9.758 tamu asing. Pertumbuhan di Sulawesi Selatan mencapai 443.62% tertinggi dibanding daerah pembanding lainnya. Peringkat ke-9 secara nasional mencerminkan potensi pariwisata Sulawesi Selatan yang terus berkembang dan semakin dikenal oleh wisatawan mancanegara.
Aceh
Aceh berada di peringkat ke-3 di Pulau Sumatera dengan 8.950 tamu asing. Aceh membukukan pertumbuhan tertinggi kedua setelah Sulawesi Selatan yaitu 421.87%. Meski demikian, peringkat nasional Aceh berada di posisi ke-10, menunjukkan bahwa pertumbuhan ini perlu terus didorong agar dapat bersaing dengan daerah lain yang lebih mapan.
DKI Jakarta
DKI Jakarta berada di peringkat ke-5 di Pulau Jawa dengan 7.407 tamu asing. Pertumbuhan di DKI Jakarta tercatat sebesar 123.04%. Peringkat nasional DKI Jakarta berada di posisi ke-12.
Sumatera Barat
Sumatera Barat berada di peringkat ke-4 di Pulau Sumatera dengan 7.397 tamu asing. Pertumbuhan di Sumatera Barat sebesar 124.22% tidak jauh berbeda dengan DKI Jakarta. Sumatera Barat berada di urutan ke-13 secara nasional.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara menempati peringkat ke-2 di Pulau Sulawesi dengan 6.038 tamu asing. Provinsi ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 92.11%. Di tingkat nasional, Sulawesi Utara berada di peringkat ke-14.