Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Jumlah Koperasi Industri Kecil Kerajinan Rakyat (Kopinkra) di Kabupaten Jombang pada 2024 sebanyak 10 koperasi. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 66.67% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 6 koperasi, atau ada kenaikan sebanyak 4 koperasi.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2020-2022) sebesar 7 koperasi, jumlah Kopinkra di Jombang pada 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Namun, jika dilihat dalam rentang lima tahun terakhir (2019-2023), rata-rata jumlah Kopinkra adalah 13.6 koperasi, sehingga angka tahun 2024 masih di bawah rata-rata. Data historis menunjukkan fluktuasi, dimana terjadi penurunan tajam dari 46 koperasi pada 2019 menjadi 5 koperasi pada 2020, kemudian sedikit meningkat menjadi 6 koperasi pada 2021.
(Baca: Persentase Desa dengan Kondisi Sinyal Telepon Sangat Kuat di Bengkulu | 2024)
Secara ranking di Pulau Jawa, Kabupaten Jombang menempati peringkat ke-41 pada tahun 2024. Ranking ini naik dibandingkan tahun 2021 dan 2020 yang masing-masing berada di peringkat 54 dan 71. Sedangkan untuk ranking se-Indonesia, Kabupaten Jombang berada di peringkat 75.
Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2019, dimana jumlah Kopinkra meningkat sebesar 46 koperasi dibandingkan tahun 2018. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2020, dengan penurunan sebesar 26 koperasi dibandingkan tahun 2019.
Anomali terjadi pada periode 2019-2020, dimana terjadi penurunan drastis. Kondisi ini berbeda dengan tren yang terjadi pada tahun 2021 dan 2024 yang menunjukkan pertumbuhan positif.
Kabupaten Banggai Laut
Kabupaten Banggai Laut mencatatkan jumlah Kopinkra sebanyak 10 koperasi, sama dengan Kabupaten Jombang pada tahun 2024. Meski demikian, peringkatnya di Pulau Sulawesi adalah 4, menunjukkan potensi yang besar. Terjadi penurunan turun 16.67% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini perlu menjadi perhatian untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan kinerja Kopinkra di wilayah tersebut. Perlu adanya evaluasi mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penurunan dan merumuskan strategi yang tepat.
Kabupaten Minahasa Utara
Dengan jumlah Kopinkra yang sama dengan Kabupaten Banggai Laut dan Kabupaten Jombang, Kabupaten Minahasa Utara juga mencatatkan 10 koperasi. Pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 400% dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan potensi yang besar dan keberhasilan program pengembangan Kopinkra. Peringkat yang sama dengan Banggai Laut yaitu 4 di Pulau Sulawesi juga mengindikasikan kesamaan karakteristik dan peluang pengembangan. Pemerintah daerah perlu terus memberikan dukungan dan menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan Kopinkra.
Kabupaten Muaro Jambi
Kabupaten Muaro Jambi, dengan jumlah Kopinkra 10 koperasi, menempati peringkat ke-19 di Pulau Sumatera. Penurunan turun 9.09% dibandingkan tahun sebelumnya perlu menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah perlu melakukan analisis mendalam untuk mengetahui penyebab penurunan dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk memulihkan dan meningkatkan kinerja Kopinkra. Mengingat persaingan yang semakin ketat, inovasi dan peningkatan kualitas produk menjadi kunci untuk mempertahankan eksistensi dan daya saing.
(Baca: Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Nonbintang di Nusa Tenggara Timur | 2024)
Kabupaten Kerinci
Kabupaten Kerinci juga memiliki 10 koperasi yang bergerak di bidang industri kecil kerajinan rakyat. Namun, terjadi penurunan yang signifikan turun 56.52% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya tantangan besar yang dihadapi oleh Kopinkra di wilayah tersebut. Peringkat ke-19 di Pulau Sumatera menunjukkan bahwa Kabupaten Kerinci perlu melakukan upaya yang lebih besar untuk meningkatkan kinerja dan daya saing Kopinkra. Pemerintah daerah perlu memberikan perhatian khusus dan dukungan yang komprehensif untuk membantu Kopinkra mengatasi masalah dan mencapai potensi yang optimal.
Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin mencatatkan 10 koperasi industri kecil kerajinan rakyat, sama dengan beberapa kabupaten lain. Penurunan turun 23.08% dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan bahwa Kopinkra di kota ini juga menghadapi tantangan. Peringkat ke-5 di Pulau Kalimantan mengindikasikan bahwa Kota Banjarmasin perlu terus berupaya untuk meningkatkan daya saing Kopinkra. Pemerintah daerah perlu memfasilitasi akses terhadap sumber daya, teknologi, dan pasar untuk membantu Kopinkra tumbuh dan berkembang.
Kabupaten Karawang
Kabupaten Karawang menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan 10 koperasi. Pertumbuhan signifikan sebesar 900% dibandingkan tahun sebelumnya menempatkan Karawang pada posisi yang menjanjikan di Pulau Jawa, meskipun peringkatnya masih berada di angka 41. Hal ini mengindikasikan bahwa inisiatif dan program pengembangan Kopinkra di Karawang berjalan efektif dan perlu terus ditingkatkan.
Kabupaten Klungkung
Kabupaten Klungkung juga memiliki 10 koperasi. Dengan pertumbuhan 0% dan ranking 5 di Nusa Tenggara dan Bali menunjukkan stabilitas sektor Kopinkra di wilayah ini. Meskipun tidak ada pertumbuhan signifikan, kemampuan untuk mempertahankan jumlah koperasi dan peringkat menunjukkan adanya fondasi yang kuat dan perlu dipertahankan.
Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo memiliki jumlah Kopinkra sama dengan wilayah lain yaitu 10 koperasi. Dengan penurunan tajam turun 69.7% dan peringkat yang sama dengan Karawang yaitu 41 di Pulau Jawa, pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi dan intervensi yang komprehensif untuk mengatasi tantangan dan menghidupkan kembali sektor Kopinkra.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo memiliki jumlah Kopinkra sama dengan wilayah lain yaitu 10 koperasi. Penurunan yang signifikan turun 37.5% dan peringkat yang sama dengan Karawang dan Sukoharjo yaitu 41 di Pulau Jawa, mengindikasikan bahwa ada faktor-faktor penghambat yang perlu diidentifikasi dan diatasi. Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan pelaku Kopinkra untuk merumuskan solusi yang tepat sasaran.
Kabupaten Kediri
Kabupaten Kediri juga memiliki jumlah Kopinkra sama dengan wilayah lain yaitu 10 koperasi. Dengan penurunan turun 23.08% dan peringkat 41 di Pulau Jawa, pemerintah daerah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kinerja Kopinkra. Program pelatihan, bantuan permodalan, dan promosi produk dapat menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing Kopinkra di Kabupaten Kediri.