Persentase Warga RI yang Merokok Tembakau dan Vape 2023-2025

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), di kelompok penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas, ada 28,68% yang merokok tembakau pada 2025.

Persentase perokok tembakau ini cenderung stagnan di angka 28%, sama seperti tahun 2023 dan 2024.

Menurut BPS, salah satu faktor yang membuat banyak warga Indonesia merokok adalah konstruksi sosial.

"Merokok tembakau berperan penting dalam pembentukan identitas laki-laki dan merupakan bagian dari konstruksi sosial maskulinitas," kata BPS dalam Profil Statistik Kesehatan 2025.

"Oleh karena itu, para pemuda menerima pesan ambigu tentang merokok. Satu sisi memberikan informasi mengenai dampak buruk merokok, sementara di sisi lain mereka hidup dalam lingkungan di mana merokok sudah mengakar dan diterima," lanjutnya.

Selain merokok tembakau, ada 1,22% penduduk berusia 15 tahun ke atas yang merokok elektrik (vape) pada 2025.

Persentase konsumen rokok elektrik ini menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, seperti terlihat pada grafik.

Menurut BPS, penurunan ini mengindikasikan adanya peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok elektrik.

BPS juga menemukan, rokok elektrik lebih banyak diakses oleh warga kota ketimbang desa.

"Penduduk perkotaan memiliki persentase pengguna rokok elektrik lebih tinggi, yaitu sebesar 1,38%, dibandingkan perdesaan sebesar 0,98%," kata BPS.

"Hal ini menunjukkan lebih mudahnya akses terhadap produk rokok elektrik ini di wilayah perkotaan," lanjutnya.

(Baca: 70% Anak Usia Dini RI Serumah dengan Perokok, Terbanyak di Keluarga Miskin)