Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, ada 9,8 juta penduduk berusia 18 tahun ke atas yang sudah melakukan skrining penyakit gigi dan mulut dalam program cek kesehatan gratis (CKG) periode 10 Februari-2 September 2025.
Berdasarkan diagnosisnya, gigi karies menjadi masalah yang paling banyak dijumpai pada CKG, yakni mencapai 4,4 juta orang.
Lalu terdapat 3,3 juta orang yang mengalami gigi hilang, 663 ribu orang terdeteksi penyakit periodontal atau infeksi pada gusi, dan 585 ribu orang gigi goyang.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, dari 57% penduduk berusia di atas 3 tahun yang mengalami masalah gigi, hanya 11,2% atau sekitar 3 juta orang yang menjalani pengobatan.
“Kalau sakit gigi hilang dengan obat pereda nyeri, biasanya masyarakat tidak melanjutkan ke pengobatan. Padahal masalah giginya tidak selesai,” kata Nadia dalam konferensi pers daring, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, rendahnya literasi kesehatan gigi tutut memperparah kondisi ini, misalnya konsumsi permen pada anak-anak serta kebiasaan menyikat gigi yang belum tepat.
"Kalau giginya sehat, otomatis mulut juga akan sehat. Karena infeksi dalam mulut biasanya terjadi karena kesehatan gigi yang kurang baik," kata Nadia.
(Baca: Banyak Warga RI Giginya Berlubang, Sedikit yang Ditambal)