Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sejak diluncurkan pada 10 Februari hingga 11 Juni 2025, ada 8,2 juta orang telah mengikuti program cek kesehatan gratis (CGK).
Dari hasil pemeriksaan, tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak dijumpai di masyarakat. Persentasenya sebesar 20,9% dari total peserta yang pernah mengikuti CGK.
"Mereka ini berisiko mengalami stroke, penyakit jantung, maupun gagal ginjal. Itu adalah penyakit-penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia dan juga yang menyebabkan biaya besar untuk perawatannya," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Kamis (12/6/2025).
Jika dilihat berdasarkan usia, tekanan darah tinggi dialami oleh penduduk remaja hingga lanjut usia (lansia).
Rinciannya, terdapat 6,3% peserta CGK berusia 18-29 tahun yang mengalami darah tinggi. Diikuti penduduk usia 30-39 tahun sebanyak 10,7% dan 40-59 tahun 26,5%.
"Di usia 40 tahun ke atas, satu dari tiga orang terkanan darannya tinggi, yang harus diatasi tentunya," kata Budi.
Sementara, tekanan darah tinggi paling banyak dijumpai pada lansia, yakni mencapai 43,6%.
Melihat tingginya temuan hipertensi di masyarakat, Budi mengimbau agar masyarakat tidak menunggu hingga sakit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Kalau kita tahu lebih awal, kita bisa perbaiki. Entah dengan mengubah gaya hidup atau dengan pengobatan," katanya.
(Baca: Stroke, Penyakit yang Banyak Diderita Penduduk Lansia pada 2023)