Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah toko/warung kelontong di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, pada tahun 2024 sebanyak 3.118 unit. Data historis menunjukkan adanya pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, terjadi kenaikan sebanyak 298 unit dibandingkan tahun sebelumnya, atau tumbuh sebesar 10.57%. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2020-2022) sebesar 2.643 unit, jumlah toko/warung kelontong di Kota Bima pada tahun 2024 mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar 2.663 unit. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2018 dengan pertumbuhan 15.81%, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan penurunan turun 5.33%. Peringkat Kota Bima menurut pulau untuk jumlah toko/warung kelontong pada tahun 2024 adalah 27, sama dengan tahun sebelumnya. Peringkat se-Indonesia adalah 278, menunjukkan sedikit perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada pada peringkat 282.
(Baca: Bulan Mei, Inflasi Transportasi di Kota Palangkaraya -0,34%)
Kenaikan tertinggi jumlah toko/warung kelontong di Kota Bima terjadi pada tahun 2018 dengan penambahan sebanyak 364 unit. Kenaikan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan penambahan hanya 83 unit. Terjadi fluktuasi, di mana pada tahun 2019 sempat mengalami penurunan sebesar 142 unit, tetapi kemudian kembali meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Kondisi ini menunjukkan dinamika dalam sektor perdagangan kelontong di Kota Bima.
Dibandingkan dengan daerah lain di pulau Nusa Tenggara dan Bali, Kota Bima berada pada peringkat bawah dalam jumlah toko/warung kelontong. Data perbandingan menunjukkan bahwa daerah lain seperti Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki jumlah yang lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan potensi pengembangan sektor perdagangan kelontong di Kota Bima masih terbuka lebar.
Anomali terjadi pada tahun 2019 ketika terjadi penurunan jumlah toko/warung kelontong. Namun, hal ini tidak berlangsung lama, dan jumlahnya kembali meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan kebijakan, kondisi ekonomi, atau faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi sektor perdagangan kelontong.
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Kabupaten Hulu Sungai Tengah menduduki peringkat ke-25 di pulau Kalimantan dengan nilai 3.152 unit. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi sedikit penurunan pertumbuhan sebesar 0.48%. Meskipun demikian, posisinya masih cukup baik dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalimantan. Rata-rata pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan fluktuasi, namun secara keseluruhan tetap stabil.
(Baca: Harga Transportasi di Kota Palangkaraya Turun 0,34%)
Kabupaten Sekadau
Kabupaten Sekadau menempati peringkat ke-26 di pulau Kalimantan dengan jumlah toko/warung kelontong sebanyak 3.140 unit. Kabupaten ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 20.58% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan di Kalimantan. Peningkatan ini menunjukkan potensi sektor perdagangan kelontong di Kabupaten Sekadau.
Kota Blitar
Kota Blitar berada pada peringkat ke-107 di pulau Jawa, dengan jumlah toko/warung kelontong sebanyak 3.103 unit. Pertumbuhan di Kota Blitar cukup stabil dengan persentase 0.58% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun peringkatnya tidak terlalu tinggi, kontribusi Kota Blitar terhadap sektor perdagangan kelontong di Jawa tetap signifikan. Pertumbuhannya juga stabil dalam tiga tahun terakhir.
Kabupaten Lima Puluh Kota
Kabupaten Lima Puluh Kota menempati peringkat ke-74 di pulau Sumatera, dengan jumlah toko/warung kelontong sebanyak 3.094 unit. Kabupaten ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 4.74% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini cukup baik dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera. Peningkatan jumlah toko/warung kelontong ini menandakan potensi ekonomi yang baik di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kabupaten Tojo Una Una
Kabupaten Tojo Una Una berada pada peringkat ke-42 di pulau Sulawesi, dengan jumlah toko/warung kelontong sebanyak 3.079 unit. Namun, terjadi penurunan pertumbuhan turun 6.53% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini perlu menjadi perhatian agar tidak berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Meskipun demikian, posisinya di Sulawesi masih cukup baik dibandingkan kabupaten lain.
Kabupaten Aceh Selatan
Kabupaten Aceh Selatan berada pada peringkat ke-75 di pulau Sumatera, dengan jumlah toko/warung kelontong sebanyak 3.079 unit. Kabupaten ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 11.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan adanya potensi yang baik dalam sektor perdagangan kelontong di Aceh Selatan.