Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2024, tercatat ada 18,50% penduduk perempuan Indonesia berusia 15-49 tahun yang pernah kawin dan sedang menjalani program keluarga berencana (KB).
BPS mencatat ada 18,50% yang pernah KB dan 28,03% tidak pernah menggunakan kontrasepsi KB.
Bagi mereka yang menggunakan alat kontrasepsi, metode yang paling banyak digunakan adalah suntikan, proporsinya mencapai 52,87%.
Berikutnya ada yang menggunakan pil 18,09%, implan/susuk KB 11,73%, dan IUD/spiral sebanyak 9,71%.
Kemudian 3,71% memilih metode tubektomi atau sterilisasi wanita, 1,49% kondom pria atau karet KB, dan 1,49% lebih memilih metode pantang berkala atau kalender.
Adapun metode KB yang paling sedikit digunakan perempuan pernah kawin adalah vasektomi atau steril pria, menyusui alami, kondom wanita atau intravag, dan lainnya dengan proporsi kurang dari 1%.
BPS juga mendata, mayoritas atau 44,79% perempuan pernah kawin Tanah Air memperoleh alat KB dari praktik bidan.
Disusul 20,45% yang mendapatkannya di puskesmas, 12,91% dari apotek, 7,57% di rumah sakit, dan 6,40% di dokter umum atau dokter kandungan.
(Baca: Alasan Remaja Perempuan Tak Pakai Kontrasepsi, Umumnya Dilarang Suami)