Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) dan Our World in Data, terdapat perbedaan sumber protein untuk dikonsumsi warga di sejumlah wilayah dunia.
Sumber protein yang dihitung di antaranya nabati, ikan dan makanan laut, daging, telur, susu. Our World in Data menerangkan, sumber protein ini diukur dari pasokan rata-rata protein dalam gram per kapita per hari pada 2021.
Sumber protein orang Afrika lebih banyak berasal dari protein nabati, seperti tempe tahu, sebesar 77,22%. Sumber daging hanya 12,07%; ikan dan makanan laut 4,25%; telur 1,08%; dan susu 5,38%.
Hitungan itu tak berbeda jauh terjadi di Asia. Sumber protein terbesar adalah nabati 65,16%; daging 15,67%; ikan 7,39%; telur 3,96%; dan susu 7,82%.
Kedua wilayah tersebut memiliki sumber nabati yang lebih banyak. Berbeda dengan di Amerika Selatan, Eropa, Oseania, Amerika Utara yang mengantongi proporsi sumber daging lebih banyak.
Di Amerika Selatan, protein nabati per kapitanya sebesar 41,37%; daging 38,96%; ikan 2,87%; telur 4,17%, dan susu 12,63%.
Eropa mengantongi sumber protein nabati per kapita 40,42%; daging 29,48%; Ikan 5,5%; telur 3,87%; dan susu 20,72%.
Sementara Oseania memiliki sumber protein nabati per kapita sebesar 39,51%; daging 38,83%; ikan 6,09%; telur 2,13; dan susu 13,44%.
Terakhir, Amerika Utara, dengan sumber protein nabati 37,25%; daging 38,38%; ikan 3,88%; telur 4,5%; dan susu 15,99%. Adapun rerata global terlihat seperti pada grafik.
Melansir Visual Capitalist, protein memainkan peran penting dalam menciptakan dan memelihara setiap sel dalam tubuh.
Proporsi di atas mencerminkan distribusi asupan protein harian di seluruh wilayah. Namun Visual Capitalist yang juga mempublikasikan temuan ini memberikan catatan bahwa angka ini berbeda dengan jumlah protein yang sebenarnya dikonsumsi per orang, yang biasanya diukur dalam satuan gram.
(Baca juga: Berapa Banyak Protein yang Dibutuhkan Laki-laki dan Perempuan Setiap Harinya?)