Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan, prevalensi penyakit stroke Indonesia mencapai 8,3 per mil atau per 1.000 penduduk usia di atas 15 tahun pada tahun lalu.
Berdasarkan provinsi, Yogyakarta menempati urutan pertama dengan prevalensi 11,4 per 1.000 penduduk, melampaui rata-rata nasional.
Prevalensi tertinggi kedua ditempati Sulawesi Utara dengan prevalensi 11,3. Ketiga, DKI Jakarta dengan prevalensi 10,7.
Selanjutnya ada Jawa Barat dan Kalimantan Timur dengan prevalensi yang sama, yakni 10.
Sementara prevalensi stroke yang tercatat rendah ada di Papua Pegunungan (0,9); Papua Tengah (2); dan Papua (3,7).
Sebelumnya, Azhar Jaya selaku Dirjen Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kemenkes mengungkapkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.
Stroke bahkan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung.
Dia menyebut, prevalensi stroke pada 2013 mencapai 7 per 1.000 penduduk. Angkanya naik menjadi 10,9 per 1.000 penduduk pada 2018.
Sisi lainnya, stroke menjadi salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu Rp3,23 triliun pada 2022.
"Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan 2021 yaitu sebesar Rp1,91 triliun,” kata Azhar dalam sambutan dan arahan acara World Stroke Day 2023 pada 29 Oktober 2023, dikutip dari laman Yankes Kemenkes.
Berikut prevalensi stroke di 38 provinsi di Indonesia berdasarkan SKI 2023:
- Aceh 8,8 per 1.000 penduduk
- Sumatera Utara 6,6 per 1.000 penduduk
- Sumatera Barat 8,8 per 1.000 penduduk
- Riau 7,7 per 1.000 penduduk
- Jambi 5,0 per 1.000 penduduk
- Sumatera Selatan 6,3 per 1.000 penduduk
- Bengkulu 6,0 per 1.000 penduduk
- Lampung 7,9 per 1.000 penduduk
- Bangka Belitung 9,5 per 1.000 penduduk
- Kepulauan Riau 8,9 per 1.000 penduduk
- DKI Jakarta 10,7 per 1.000 penduduk
- Jawa Barat 10,0 per 1.000 penduduk
- Jawa Tengah 8,4 per 1.000 penduduk
- DI Yogyakarta 11,4 per 1.000 penduduk
- Jawa Timur 9,0 per 1.000 penduduk
- Banten 7,3 per 1.000 penduduk
- Bali 6,2 per 1.000 penduduk
- Nusa Tenggara Barat 6,6 per 1.000 penduduk
- Nusa Tenggara Timur 5,9 per 1.000 penduduk
- Kalimantan Barat 7,4 per 1.000 penduduk
- Kalimantan Tengah 6,3 per 1.000 penduduk
- Kalimantan Selatan 9,5 per 1.000 penduduk
- Kalimantan Timur 10 per 1.000 penduduk
- Kalimantan Utara 5,9 per 1.000 penduduk
- Sulawesi Utara 11,3 per 1.000 penduduk
- Sulawesi Tengah 7,5 per 1.000 penduduk
- Sulawesi Selatan 7,9 per 1.000 penduduk
- Sulawesi Tenggara 6,6 per 1.000 penduduk
- Sulawesi Gorontalo 8,0 per 1.000 penduduk
- Sulawesi Barat 4,8 per 1.000 penduduk
- Maluku 5,0 per 1.000 penduduk
- Maluku Utara 4,5 per 1.000 penduduk
- Papua Barat 4,8 per 1.000 penduduk
- Papua Barat Daya 6,6 per 1.000 penduduk
- Papua 3,7 per 1.000 penduduk
- Papua Selatan 4,8 per 1.000 penduduk
- Papua Tengah 2,0 per 1.000 penduduk
- Papua Pegunungan 0,9 per 1.000 penduduk
- INDONESIA 8,3 per 1.000 penduduk.
(Baca juga: 59% Penyebab Disabilitas Berasal dari Penyakit, Ini Jenisnya)