Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat populasi ayam ras pedaging di Kalimantan Tengah pada tahun 2024 sebanyak 32.428.288 ekor. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan sebesar 0,46% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun demikian, populasi ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2021-2023) yaitu sekitar 34.610.964 ekor. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2019-2023) yaitu sekitar 30.161.217 ekor, populasi tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Secara historis, pertumbuhan tertinggi populasi ayam ras pedaging di Kalimantan Tengah terjadi pada tahun 2018 dengan peningkatan sebesar 220,33%. Sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2004 dengan penurunan turun 76,05%. Data menunjukkan fluktuasi yang signifikan dari tahun ke tahun. Dimana pada periode 2016-2019 mengalami kenaikan cukup signifikan, namun sempat mengalami penurunan di tahun 2020. Anomali terlihat pada tahun 2018 dengan lonjakan populasi yang sangat tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
(Baca: Harga Minyak Dunia Turun ke US$ 65,74 per Barel (Senin, 18 Agustus 2025))
Pada tahun 2024, Kalimantan Tengah menempati peringkat ke-4 di Pulau Kalimantan dalam hal populasi ayam ras pedaging. Sementara secara nasional, Kalimantan Tengah berada di peringkat ke-19. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, Kalimantan Tengah masih menjadi salah satu provinsi dengan populasi ayam ras pedaging yang signifikan di Indonesia.
Berdasarkan data perbandingan, pertumbuhan populasi ayam ras pedaging di Kalimantan Tengah masih lebih rendah dibandingkan beberapa provinsi lain di Pulau Sumatera dan Nusa Tenggara. Misalnya, Jambi dengan pertumbuhan -5.92% dan Nusa Tenggara Barat sebesar 0.79%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat potensi, Kalimantan Tengah perlu meningkatkan upaya dalam pengembangan sektor peternakan ayam ras pedaging.
Secara keseluruhan, data populasi ayam ras pedaging di Kalimantan Tengah menunjukkan kondisi yang fluktuatif namun tetap stabil dalam jangka panjang. Meskipun terjadi sedikit penurunan pada tahun 2024, populasi ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir. Kalimantan Tengah perlu terus berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor peternakan ayam ras pedaging agar dapat bersaing dengan provinsi lain di Indonesia.
Jambi
Jambi berada di peringkat ke-16 secara nasional dengan populasi ayam ras pedaging mencapai 47.225.872 ekor. Terjadi penurunan pertumbuhan turun 5.92% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun menduduki peringkat keenam di Pulau Sumatera, penurunan ini menjadi perhatian, karena dapat mempengaruhi ketersediaan pasokan ayam ras pedaging di wilayah tersebut.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Gorontalo Periode 2018-2023)
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat menempati peringkat ke-17 secara nasional dengan populasi 39.354.493 ekor. Nusa Tenggara Barat menjadi daerah dengan pertumbuhan 0.79%. Peringkat kedua di wilayah Nusa Tenggara dan Bali, menunjukkan kontribusi penting Nusa Tenggara Barat dalam memenuhi kebutuhan daging ayam ras pedaging. Posisi ini bisa ditingkatkan dengan memaksimalkan potensi yang ada di daerah tersebut.
Aceh
Aceh menduduki peringkat ke-18 secara nasional dengan populasi ayam ras pedaging sebanyak 35.891.791 ekor. Pertumbuhan sebesar 0.37% menunjukkan bahwa Aceh terus berupaya meningkatkan produksi ayam ras pedaging. Dengan menduduki peringkat ketujuh di Pulau Sumatera, Aceh menjadi salah satu kontributor utama dalam memenuhi kebutuhan daging ayam di wilayah tersebut.
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung berada di peringkat ke-20 secara nasional dengan populasi ayam ras pedaging mencapai 22.668.162 ekor. Pertumbuhan sebesar 1.55% menunjukkan adanya peningkatan dalam produksi ayam ras pedaging di wilayah ini. Dengan menduduki peringkat kedelapan di Pulau Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung terus berupaya meningkatkan sektor peternakan ayam ras pedaging.
Kep. Riau
Kepulauan Riau menempati peringkat ke-21 secara nasional dengan populasi ayam ras pedaging sebesar 17.945.495 ekor. Pertumbuhan sebesar 2.28% menunjukkan adanya upaya untuk meningkatkan produksi ayam ras pedaging di wilayah ini. Kepulauan Riau menjadi daerah yang terus mengembangkan potensi peternakan ayam ras pedaging untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun nasional.
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur menempati peringkat ke-22 secara nasional dengan populasi ayam ras pedaging sebanyak 16.371.540 ekor. Terjadi pertumbuhan sebesar 0.26%. Peringkat ketiga di wilayah Nusa Tenggara dan Bali, menunjukkan bahwa Nusa Tenggara Timur memiliki potensi yang cukup besar dalam sektor peternakan ayam ras pedaging.