Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor akomodasi dan makan minum di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur pada tahun 2024 sebanyak 1528 pekerja. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 14.92% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yang berada di angka 623 pekerja, jumlah pekerja tahun 2024 masih jauh lebih tinggi.
Secara historis, jumlah pekerja di sektor ini di Kabupaten Paser menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Pada tahun 2022, terjadi lonjakan drastis dengan pertumbuhan sebesar 455.25%, namun kemudian mengalami penurunan pada tahun 2023 dan 2024. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2021, yaitu turun 56.57%. Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir, pertumbuhan sektor ini cenderung kurang stabil, dengan perubahan yang cukup besar dari tahun ke tahun.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Muna Barat Menurut Sektor pada 2024)
Di tingkat Pulau Kalimantan, Kabupaten Paser menempati peringkat ke-32 pada tahun 2024. Data ini menunjukkan penurunan peringkat dibandingkan tahun sebelumnya (peringkat 23). Secara nasional, Kabupaten Paser berada di peringkat ke-280. Untuk nilai, persentase, dan ranking, kondisi di Kalimantan Timur ini tidak lebih baik dari provinsi lain di Pulau Kalimantan.
Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2022, dengan penambahan 1475 pekerja. Sementara penurunan terbesar terjadi pada tahun 2018, dengan penurunan sebesar 1073 pekerja. Anomali ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global, atau kejadian luar biasa lainnya.
Fluktuasi jumlah pekerja di sektor akomodasi dan makan minum ini menunjukkan dinamika yang tinggi di Kabupaten Paser. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi perubahan ini, sehingga dapat dirumuskan kebijakan yang tepat untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi menempati peringkat ke-79 di Pulau Sumatera dengan nilai 1553 pekerja. Meskipun demikian, terjadi penurunan signifikan sebesar 41.92% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor akomodasi dan makan minum di Kota Bukit Tinggi sedang mengalami tantangan.
(Baca: Jumlah Toko/ Warung Kelontong di Aceh | 2024)
Kabupaten Bondowoso
Dengan nilai 1546 pekerja, Kabupaten Bondowoso berada di peringkat ke-118 di Pulau Jawa. Penurunan yang lebih besar terjadi, yaitu mencapai 50.32%. Kabupaten Bondowoso perlu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penurunan ini dan mencari solusi untuk memulihkan sektor pariwisatanya.
Kabupaten Tapin
Kabupaten Tapin mencatatkan nilai 1534 pekerja dan menempati peringkat ke-31 di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan positif sebesar 40.73% patut diapresiasi. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Tapin memiliki potensi yang baik untuk mengembangkan sektor akomodasi dan makan minumnya.
Kabupaten Balangan
Kabupaten Balangan memiliki nilai 1512 pekerja dan menduduki peringkat ke-33 di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan yang sangat tinggi, yaitu 740%, menunjukkan kinerja yang luar biasa. Kabupaten Balangan berhasil menarik lebih banyak pekerja di sektor ini.
Kabupaten Ende
Kabupaten Ende mencatatkan nilai 1509 pekerja dan menempati peringkat ke-19 di Pulau Nusa Tenggara dan Bali. Pertumbuhan sebesar 100.4% menunjukkan potensi yang baik untuk mengembangkan sektor akomodasi dan makan minum. Peringkat ini merupakan hasil dari peningkatan yang signifikan dalam jumlah pekerja.
Kabupaten Boloang Mongondow
Dengan nilai 1494 pekerja, Kabupaten Boloang Mongondow berada di peringkat ke-28 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan sebesar 69.77% menunjukkan bahwa sektor akomodasi dan makan minum di kabupaten ini terus berkembang. Upaya-upaya pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Boloang Mongondow tampaknya mulai membuahkan hasil.