Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah toko/warung kelontong di Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2024 sebanyak 2.552 unit. Data historis menunjukkan fluktuasi. Sempat menurun, namun di tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 14,39% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini lebih baik daripada penurunan 4,66% yang terjadi pada tahun 2021, menunjukkan pemulihan yang signifikan.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2019-2021) yaitu 2.172 unit, jumlah toko kelontong di Aceh Barat pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2021) yaitu 2.027 unit, pertumbuhan tahun 2024 juga terlihat lebih baik. Kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 14,93%, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2021 sebesar 4.66%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Pidie 2015-2024)
Ranking Kabupaten Aceh Barat menurut pulau Sumatera berada di posisi 90 pada tahun 2024, sedikit membaik dari posisi 95 pada tahun 2021. Secara nasional, ranking Aceh Barat berada di posisi 327, juga sedikit membaik dari posisi 333 pada tahun 2021. Meskipun ada perbaikan ranking, posisi ini masih menunjukkan bahwa jumlah toko kelontong di Aceh Barat perlu ditingkatkan agar dapat bersaing dengan kabupaten/kota lain di Sumatera dan Indonesia.
Anomali terlihat pada tahun 2021 ketika terjadi penurunan jumlah toko kelontong, berbeda dengan tren kenaikan pada tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pandemi COVID-19 yang berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat. Namun, data tahun 2024 menunjukkan pemulihan dan pertumbuhan yang menggembirakan, menandakan resiliensi sektor UMKM di Kabupaten Aceh Barat.
Secara keseluruhan, data jumlah toko/warung kelontong di Kabupaten Aceh Barat menunjukkan dinamika yang menarik. Meskipun sempat mengalami penurunan, pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2024 memberikan harapan baru bagi pengembangan sektor UMKM di wilayah ini. Pemerintah daerah dan pihak terkait perlu terus mendukung dan memfasilitasi pertumbuhan toko kelontong agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kabupaten Klungkung
Kabupaten Klungkung menduduki peringkat ke-30 di Pulau Nusa Tenggara dan Bali. Dengan pertumbuhan mencapai 1.78%, Kabupaten Klungkung menunjukkan performa yang menjanjikan. Nilai tahun terakhir mencapai 2.625 unit. Capaian ini melampaui rata-rata pertumbuhan beberapa wilayah lain. Posisi yang cukup baik ini menunjukkan potensi besar sektor kelontong di Klungkung.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Aceh Singkil 2015-2024)
Kota Salatiga
Kota Salatiga berada di peringkat 111 di Pulau Jawa. Meskipun posisinya tidak terlalu tinggi, pertumbuhan yang signifikan sebesar 10.07% menunjukkan dinamika positif. Nilai tahun terakhir adalah 2.613 unit. Kenaikan ini menandakan bahwa sektor kelontong di Salatiga terus berkembang. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peluang investasi yang menarik di sektor ini.
Kabupaten Seluma
Kabupaten Seluma berada di peringkat 89 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan sebesar 2.69% menunjukkan perkembangan yang stabil. Nilai tahun terakhir mencapai 2.599 unit. Meski pertumbuhan tidak sebesar wilayah lain, konsistensi ini penting bagi ekonomi lokal. Peringkat ini mencerminkan potensi yang masih bisa ditingkatkan melalui berbagai kebijakan.
Kabupaten Kutai Barat
Kabupaten Kutai Barat menempati peringkat 36 di Pulau Kalimantan. Dengan pertumbuhan yang sangat tinggi mencapai 25.54%, Kutai Barat menunjukkan lonjakan signifikan. Nilai tahun terakhir adalah 2.551 unit. Kenaikan ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain di Kalimantan. Pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas kebijakan yang mendukung sektor kelontong.
Kabupaten Boalemo
Kabupaten Boalemo berada di peringkat 55 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan sebesar 4.16% menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Nilai tahun terakhir mencapai 2.551 unit. Peningkatan ini menandakan bahwa sektor kelontong di Boalemo terus tumbuh. Peringkat ini menunjukkan bahwa Boalemo memiliki potensi untuk terus berkembang.
Kabupaten Bangka Barat
Kabupaten Bangka Barat berada di peringkat 91 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan yang sangat kecil, hanya 0.24%, menunjukkan stagnasi. Nilai tahun terakhir adalah 2.537 unit. Peringkat ini menunjukkan perlunya evaluasi dan inovasi. Kabupaten Bangka Barat perlu mencari cara untuk meningkatkan pertumbuhan sektor kelontong.