Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Jumlah Posyandu di Papua Pegunungan pada tahun 2024 sebanyak 884 Unit. Data historis menunjukkan bahwa nilai ini merupakan data tahun terakhir yang tersedia. Belum ada data pembanding untuk tahun sebelumnya, sehingga pertumbuhan dan selisih nilai tidak dapat dihitung.
Dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir, data ini tidak dapat dibandingkan karena data historis yang tersedia hanya mencakup tahun 2024. Kondisi 5 tahun terakhir pun demikian, tidak bisa dibandingkan karena data yang ada hanya tahun 2024.
(Baca: Jumlah Penduduk di Sumatera Barat | 2024)
Dari data yang ada, sulit untuk menentukan apakah ada anomali atau tidak, karena hanya tersedia data satu tahun saja. Kenaikan atau penurunan tertinggi tidak dapat diidentifikasi tanpa data pembanding.
Ranking Jumlah Posyandu di Papua Pegunungan menurut pulau adalah peringkat ke-3, sedangkan secara nasional menduduki peringkat ke-35. Perbandingan dengan provinsi lain di Pulau Papua menunjukkan nilai yang berbeda-beda, namun perlu diingat bahwa data historis masing-masing provinsi mungkin berbeda.
Tanpa data historis yang lebih lengkap, sulit untuk memberikan analisis yang mendalam mengenai tren atau pola Jumlah Posyandu di Papua Pegunungan. Diperlukan data beberapa tahun sebelumnya untuk melihat fluktuasi atau kecenderungan yang mungkin terjadi.
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung, dengan 1178 Unit Posyandu, menempati peringkat ke-10 di Pulau Sumatera dan peringkat ke-32 secara nasional. Terjadi penurunan sebesar 1.34% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan Posyandu di Bangka Belitung dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan fluktuasi yang perlu dicermati. Tahun ini mengalami penurunan sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, dari 1194 Unit ke 1178 Unit. Ini menandakan perlunya evaluasi terhadap program pengembangan Posyandu di wilayah ini.
(Baca: Rata-Rata Jumlah Anggota Rumah Tangga di Riau | 2024)
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara menunjukkan pertumbuhan positif dengan peningkatan 15.97% dalam Jumlah Posyandu. Nilai tahun terakhir adalah 1002 Unit, menduduki peringkat ke-5 di Kalimantan dan peringkat ke-33 di Indonesia. Peningkatan ini sangat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya (864 Unit) dan menjadi indikasi keberhasilan program-program yang mendukung Posyandu di Kalimantan Utara. Pertumbuhan yang cukup tinggi dibandingkan daerah lain, yang menunjukkan upaya serius dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dasar.
Papua Barat Daya
Papua Barat Daya memiliki 934 Unit Posyandu dan berada di peringkat ke-2 di Pulau Papua serta peringkat ke-34 secara nasional. Namun, tidak ada data pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya. Perlu adanya perhatian lebih untuk memastikan data yang akurat dan upaya peningkatan Jumlah Posyandu di Papua Barat Daya.
Papua Barat
Papua Barat mencatatkan 868 Unit Posyandu, menempatkannya di peringkat ke-4 di Pulau Papua dan peringkat ke-36 secara nasional. Data menunjukkan penurunan signifikan sebesar 43.64% dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai 1540 Unit. Penurunan yang tajam ini mengindikasikan adanya tantangan besar dalam pengelolaan dan pengembangan Posyandu di Papua Barat. Faktor-faktor penyebab penurunan perlu diidentifikasi segera agar dapat diambil langkah-langkah perbaikan yang efektif.
Papua Selatan
Papua Selatan, dengan 824 Unit Posyandu, menduduki peringkat ke-5 di Pulau Papua dan peringkat ke-37 di Indonesia. Tidak ada data pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya. Data yang tidak lengkap mempersulit analisis mendalam, namun penting untuk memantau perkembangan Posyandu di Papua Selatan dan memastikan program-program yang ada berjalan efektif.
Papua Tengah
Papua Tengah memiliki Jumlah Posyandu terendah dibandingkan provinsi lainnya di Pulau Papua, yaitu 495 Unit. Peringkatnya adalah ke-6 di pulau tersebut dan ke-38 secara nasional. Tidak ada data pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini mengindikasikan bahwa Papua Tengah memerlukan perhatian khusus dan investasi yang lebih besar dalam pengembangan Posyandu. Program-program yang dirancang harus mempertimbangkan kondisi geografis dan sosial budaya yang unik di wilayah ini.