Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran per kapita disesuaikan di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, pada tahun 2024 mencapai Rp 5.298 ribu/Orang/Tahun. Data historis menunjukkan adanya pertumbuhan positif selama periode 2010-2024. Pada tahun terakhir, pengeluaran mengalami peningkatan sebesar 3.78% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini membawa Kabupaten Mamberamo Raya menduduki peringkat ke-16 di antara seluruh kabupaten/kota di Pulau Papua.
Secara historis, pengeluaran per kapita di Mamberamo Raya menunjukkan fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2023 dengan pertumbuhan mencapai 6.22%, sementara penurunan terdalam terjadi pada tahun 2021 dengan kontraksi turun 4.7%. Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), pertumbuhan pengeluaran per kapita pada tahun 2024 sedikit lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024), pertumbuhan pada tahun 2024 menunjukkan kinerja yang lebih baik.
(Baca: Jumlah Pekerja di Sektor Jasa Pendidikan di di Sulawesi Utara | 2024)
Peringkat Kabupaten Mamberamo Raya di tingkat pulau menunjukkan peningkatan signifikan. Pada tahun 2024, kabupaten ini melonjak ke peringkat 16 setelah sebelumnya berada di peringkat 37 pada tahun 2023. Di tingkat nasional, Kabupaten Mamberamo Raya juga mengalami kenaikan peringkat dari 509 menjadi 488. Ini mengindikasikan adanya perbaikan dalam pengeluaran per kapita dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Berdasarkan data perbandingan, beberapa kabupaten/kota lain di Pulau Papua menunjukkan kinerja yang berbeda. Kabupaten Manokwari Selatan, misalnya, mencatatkan nilai pengeluaran per kapita yang lebih tinggi, yaitu Rp 6.139 ribu/Orang/Tahun, dan menduduki peringkat ke-14 di tingkat pulau. Sementara itu, Kabupaten Pegunungan Arfak mencatatkan nilai Rp 5.722 ribu/Orang/Tahun dan berada di peringkat ke-15.
Secara keseluruhan, data pengeluaran per kapita disesuaikan di Kabupaten Mamberamo Raya menunjukkan adanya pertumbuhan positif dalam jangka panjang, meskipun terdapat fluktuasi dari tahun ke tahun. Peningkatan peringkat di tingkat pulau dan nasional mengindikasikan adanya perbaikan dalam kondisi ekonomi masyarakat di kabupaten ini.
Kabupaten Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua, yang berada di Nusa Tenggara dan Bali, memiliki nilai pengeluaran per kapita sebesar Rp 6.207 ribu/Orang/Tahun. Dengan pertumbuhan mencapai 5.22%, Sabu Raijua menduduki peringkat ke-41 di tingkat pulau dan peringkat ke-485 secara nasional. Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Data ini juga mengindikasikan bahwa Sabu Raijua memiliki potensi ekonomi yang cukup besar di wilayahnya.
(Baca: 12,03% Penduduk di Kota Jayapura Masuk Kategori Miskin)
Kabupaten Manokwari Selatan
Kabupaten Manokwari Selatan di Papua mencatatkan nilai pengeluaran per kapita sebesar Rp 6.139 ribu/Orang/Tahun. Pertumbuhan sebesar 3.21% menempatkan kabupaten ini pada peringkat ke-14 di tingkat pulau dan peringkat ke-486 secara nasional. Angka ini menunjukkan bahwa Manokwari Selatan memiliki tingkat pengeluaran per kapita yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kabupaten lain di Papua. Pertumbuhan ini, walaupun sedikit lebih rendah dari Sabu Raijua, tetap menunjukkan indikasi positif bagi perekonomian daerah.
Kabupaten Pegunungan Arfak
Kabupaten Pegunungan Arfak, juga terletak di Papua, memiliki nilai pengeluaran per kapita sebesar Rp 5.722 ribu/Orang/Tahun. Pertumbuhan yang mencapai 5.22% membawa kabupaten ini ke peringkat ke-15 di tingkat pulau dan peringkat ke-487 secara nasional. Nilai pertumbuhan yang sama dengan Sabu Raijua, Kabupaten Pegunungan Arfak menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kesejahteraan masyarakat. Data ini mengindikasikan bahwa Pegunungan Arfak memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan di wilayah Papua.