Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor penyediaan akomodasi dan makanan di perkotaan dan perdesaan Provinsi Papua Selatan pada tahun 2024 sebanyak 525 pekerja. Data historis menunjukkan tidak ada data pembanding untuk tahun sebelumnya, sehingga pertumbuhan tidak dapat dihitung. Data ini menempatkan Papua Selatan pada peringkat 4 di pulau Papua dan peringkat 36 secara nasional.
Dibandingkan dengan data 5 tahun terakhir, tidak ada data historis yang tersedia untuk Papua Selatan sebelum tahun 2024. Dengan demikian, sulit untuk menilai apakah kondisi ini lebih baik atau lebih buruk dibandingkan rata-rata tahun-tahun sebelumnya.
(Baca: Persentase Desa dengan Kondisi Sinyal Telepon Kuat di Kalimantan Barat | 2024)
Papua Selatan menempati peringkat 4 di pulau Papua dalam jumlah pekerja di sektor ini. Posisi ini lebih baik dibandingkan dengan Papua Pegunungan yang berada di peringkat 6, namun lebih rendah dibandingkan Papua (peringkat 3), Maluku Utara (peringkat 2), dan Sulawesi Barat (peringkat 6). Secara nasional, Papua Selatan berada di peringkat 36, menunjukkan potensi pengembangan sektor ini.
Tidak adanya data historis sebelum 2024 membuat analisis tren kenaikan atau penurunan tidak memungkinkan. Perlu adanya data dari tahun-tahun sebelumnya untuk melihat apakah jumlah pekerja di sektor ini mengalami pertumbuhan yang signifikan, stagnan, atau bahkan menurun.
Ketiadaan data pembanding juga menyulitkan identifikasi anomali. Namun, keberadaan data di tahun 2024 menjadi titik awal yang penting untuk memantau perkembangan sektor penyediaan akomodasi dan makanan di Papua Selatan di masa depan.
Maluku Utara
Maluku Utara menempati peringkat kedua di pulau Maluku dengan 2252 pekerja. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan turun 19.94% atau selisih 561 pekerja. Meskipun terjadi penurunan, Maluku Utara masih menunjukkan potensi dengan menempati peringkat 33 secara nasional. Lima tahun terakhir fluktuatif, nilai tertinggi terjadi di awal periode kemudian mengalami penurunan, mengindikasikan perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sektor ini.
(Baca: Produksi Cabe Rawit di Kalimantan Utara | 2024)
Sulawesi Barat
Sulawesi Barat berada di peringkat 6 di pulau Sulawesi dengan 1933 pekerja. Pertumbuhan sektor ini cukup signifikan, mencapai 54.89% atau bertambah 685 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat nasional Sulawesi Barat adalah 34, menunjukkan pertumbuhan yang baik di sektor penyediaan akomodasi dan makanan. Pertumbuhan positif ini mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut.
Papua
Dengan jumlah pekerja 1609, Papua menduduki peringkat 3 di pulau Papua. Namun, terjadi penurunan yang cukup besar turun 85.81% atau berkurang 9727 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini sangat signifikan dan perlu diinvestigasi lebih lanjut faktor-faktor penyebabnya. Meskipun demikian, Papua masih menempati peringkat 35 secara nasional, menunjukkan bahwa sektor ini masih memiliki potensi yang perlu dikembangkan.
Papua Barat
Papua Barat berada di peringkat 5 di pulau Papua dengan 516 pekerja. Terjadi penurunan turun 88.39% atau berkurang 3930 pekerja dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini sangat drastis dan memerlukan perhatian khusus. Peringkat nasional Papua Barat adalah 37, mengindikasikan perlunya revitalisasi sektor penyediaan akomodasi dan makanan di wilayah ini.
Papua Pegunungan
Papua Pegunungan berada di peringkat 6 di pulau Papua dengan 444 pekerja. Tidak ada data pembanding untuk tahun sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan tidak dapat dihitung. Peringkat nasional Papua Pegunungan adalah 38, menunjukkan bahwa sektor ini masih perlu banyak pengembangan.