Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB Sektor Jasa Keuangan Lainnya Provinsi Riau pada tahun 2024 mencapai Rp 805,66 miliar. Terjadi pertumbuhan sebesar 8,3% dibandingkan tahun 2023. Nilai ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 743,91 miliar. Peningkatan ini melanjutkan tren positif meskipun tidak setinggi pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 14,28%.
Rata-rata pertumbuhan PDRB sektor ini dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah sekitar 11,86%, sedangkan rata-rata pertumbuhan dalam lima tahun terakhir (2020-2024) adalah sekitar 8,7%. Ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir lebih dinamis dibandingkan periode lima tahun sebelumnya. Kenaikan tertinggi dalam rentang waktu 2010-2024 terjadi pada tahun 2011 dengan pertumbuhan 15,5%, sedangkan kenaikan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan hanya 0,54%.
(Baca: Jumlah Pekerja di Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang di Periode 2015-2024)
Peningkatan PDRB pada 2024 ini lebih baik dibandingkan 2020, tapi masih di bawah performa rata-rata 3 tahun terakhir. Terlihat adanya fluktuasi pertumbuhan, dimana terjadi lonjakan signifikan pada tahun 2022 dan 2023. Lalu melambat sedikit pada tahun 2024. Nilai PDRB pada tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun sebelumnya. Walaupun terjadi perlambatan pertumbuhan, secara nilai, ekonomi di sektor ini tetap mengalami ekspansi.
Secara regional di Pulau Sumatera, Riau menempati peringkat ke-6 dalam kontribusi PDRB ADHB Sektor Jasa Keuangan Lainnya. Peringkat ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya dalam lima tahun terakhir. Secara nasional, Riau berada di peringkat ke-20. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun ada pertumbuhan nilai, posisi Riau relatif stabil dibandingkan provinsi lain di Sumatera dan Indonesia secara keseluruhan.
Anomali terlihat pada tahun 2020, dimana pertumbuhan sangat rendah yaitu hanya 0,54%. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor eksternal seperti pandemi Covid-19 yang berdampak pada aktivitas ekonomi secara umum. Namun, setelah tahun tersebut, sektor ini menunjukkan pemulihan yang signifikan dengan pertumbuhan yang kembali meningkat di tahun-tahun berikutnya.
Bali
Pulau Bali menempati urutan ke-2 di antara pulau-pulau lain dengan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Keuangan Lainnya sebesar Rp 1.182,11 miliar. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 9,49%, menjadikannya salah satu kontributor utama di sektor ini. Peringkat Bali secara nasional adalah 17, menegaskan posisinya sebagai pusat ekonomi penting di Indonesia.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Selatan Periode 2018-2023)
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Keuangan Lainnya sebesar Rp 1.137,51 miliar dan menempati peringkat ke-4 di pulau Kalimantan. Pertumbuhan sebesar 8,33% menunjukkan adanya peningkatan ekonomi yang signifikan di wilayah ini. Peringkat Kalimantan Tengah secara nasional adalah 18, mengindikasikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia.
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Keuangan Lainnya sebesar Rp 1.047,50 miliar dan menduduki peringkat ke-3 di antara provinsi-provinsi di Nusa Tenggara dan Bali. Pertumbuhan sebesar 6,11% menunjukkan peningkatan ekonomi yang stabil di sektor ini. NTB berada di peringkat 19 secara nasional, menunjukkan perannya yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Keuangan Lainnya sebesar Rp 751,11 miliar. Pertumbuhan sebesar 7,56% menunjukkan dinamika ekonomi yang positif di wilayah ini. Dengan peringkat ke-3 di Pulau Sulawesi dan peringkat ke-21 secara nasional, Sulawesi Tengah terus menunjukkan perkembangan yang signifikan di sektor jasa keuangan.
Banten
Provinsi Banten mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Keuangan Lainnya sebesar Rp 709,07 miliar. Pertumbuhan sebesar 5,93% menunjukkan stabilitas ekonomi di sektor ini. Meskipun berada di peringkat ke-6 di Pulau Jawa, Banten tetap memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional dengan peringkat ke-22 secara nasional.
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Jasa Keuangan Lainnya sebesar Rp 680,33 miliar. Terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi turun 4.65% di Sulawesi Tenggara. Dengan menduduki peringkat ke-4 di Pulau Sulawesi, peringkat ke-23 secara nasional menunjukkan bahwa provinsi ini memiliki potensi untuk terus berkembang di sektor jasa keuangan.