Menurut hasil survei terbaru Populix, sekitar 50% responden muslim Indonesia mengalokasikan lebih dari Rp1 juta untuk persiapan Ramadan. Hal ini terjadi pada masyarakat dengan klasifikasi sosial ekonomi lebih tinggi.
Tercatat, 17% responden mengaku mengalokasikan anggaran persiapan Ramadan sebesar Rp1 juta-Rp1,5 juta. Kemudian, ada masing-masing sebanyak 15% responden yang mengatakan menyiapkan anggaran persiapan Ramadan sekitar Rp1,5 juta-Rp2 juta dan Rp2 juta-Rp3 juta.
Di sisi lain, ada 5% responden yang mengalokasikan anggaran persiapan Ramadan di atas Rp3 juta.
Sementara, responden yang menyiapkan anggaran Ramadan di bawah Rp1 juta memiliki proporsi lebih sedikit. Di antaranya, 10% responden mengalokasikan anggaran Rp300 ribu, 12% responden sebesar Rp300ribu-Rp500 ribu, 11% responden Rp500ribu-Rp750 ribu, dan 14% responden Rp750 ribu-Rp1 juta.
Survei Populix juga menunjukkan, 63% responden mengaku pengeluaran mereka saat Ramadan meningkat dibanding bulan-bulan lainnya. Di sisi lain, sebanyak 33% responden mengatakan sama saja, sedangkan 4% responden menurun.
Menurut Populix, meningkatnya anggaran belanja warga muslim pada Ramadan menunjukkan pentingnya pengeluaran rumah tangga dan keinginan untuk memastikan Bulan Suci berjalan dengan menyenangkan.
Survei ini dilakukan secara online pada 15-24 Januari 2024 melibatkan 998 responden muslim yang melakukan persiapan Ramadan dari total 1.022 responden muslim dari total 1.165 responden. Mayoritas responden berada di Pulau Jawa (80%), diikuti Pulau Sumatera (13%), dan pulau-pulau lainnya (8%).
Responden didominasi oleh kelompok muda yaitu berusia 17-25 tahun (44%), dan usia 26-35 tahun (38%). Berdasarkan pekerjaannnya, responden paling banyak berasal dari kalangan pekerja (55%), diikuti oleh pelajar (16%) dan pengusaha (15%).
(Baca: Warga Muslim RI Lebih Suka Belanja Kebutuhan Ramadan di Toko Offline Ketimbang Online)