Masih ada puskesmas di berbagai wilayah di Indonesia yang sulit diakses oleh masyarakat di sekitarnya. Hal ini tercermin dari ketimpangan rasio di perkotaan dan daerah timur Indonesia. Masih ada dua provinsi di timur Indonesia yang mempunyai rasio puskesmas per kecamatan di bawah satu.
Menurut Kementerian Kesehatan, rasio di bawah 1 menunjukkan bahwa belum semua kecamatan memiliki puskesmas dan adanya kondisi geografis yang sulit dan rata-rata tingkat sosial ekonomi masyarakat yang rendah di daerah tersebut. Artinya, akses terhadap pelayanan kesehatan masih perlu ditingkatkan lagi di wilayah dengan rasio puskesmas di bawah satu.
Provinsi tersebut adalah Papua Barat yang memiliki rasio puskesmas per kecamatan sebesar 0,7. Kemudian disusul Provinsi Papua sebesar 0,8. Sedikitnya puskesmas di dua provinsi tersebut dikarenakan kondisi geografis yang sulit dan rata-rata tingkat sosial ekonomi masyaakat yang rendah.
Rata-rata rasio puskesmas per kecamatan di Indonesia adalah 1,4. Terdapat 11 dari 34 provinsi yang memiliki rasio di bawah rata-rata nasional Provinsi yang mempunyai rasio puskesmas di bawah rata-rata nasional adalah Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara masing-masing sebesar 1,3. Kemudian, Aceh, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Kepulauan Riau masing-masing 1,2.
Selanjutnya, Provinsi Sulawesi Utara 1,1 dan Kalimantan Utara 1. Terakhir sebagaimana disebutkan di awal adalah Papua dan Papua Barat. Sebaliknya, terdapat ketimpangan yang tinggi dengan rasio di ibukota. Tercatat rasio puskesmas per kecamatan di Jakarta mencapai 7,2. Ini menunjukkan bahwa kira-kira terdapat tujuh puskesmas di setiap kecamatan di Jakarta.
(Baca: Berapa Jumlah Puskesmas di Indonesia?)