Laporan Bank Dunia berjudul Indonesia Economic Quarterly: Oceans of Opportunity menunjukkan sekitar 105 ribu metrik ton sampah kota dihasilkan di Indonesia setiap hari. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 150 ribu ton pada 2025. Sampah kota yang tidak dikelola dengan baik akan memasuki saluran air dan akhirnya menjadi masalah bagi lautan Indonesia.
Analisis yang dilakukan Bank Dunia pada 2018 di 15 kota di Indonesia bagian tengah dan barat menunjukkan komposisi sampah kota bervariasi. Penyumbang sampah kota terbesar adalah sampah organik sebanyak 44%, popok sebanyak 21%, dan kantong plastik 16%.
Sampah lain yang teridentifikasi adalah kemasan plastik 9%, kaca dan logam 4%, dan plastik lainnya 9%. Indonesia merupakan produsen sampah plastik laut terbesar kedua di dunia yang menghasilkan hingga 1,3 juta ton sampah setiap tahun.