Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas dengan status pekerjaan bekerja di perdesaan dan perkotaan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2024 mencapai 20.861.393 jiwa. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 4,37% dibandingkan tahun 2023, di mana jumlah pekerja tercatat sebesar 19.988.875 jiwa, dengan selisih nilai sebesar 872.518 jiwa. Kenaikan ini melanjutkan tren positif yang terlihat dalam data historis.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 6,06%, pertumbuhan tahun 2024 sedikit lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 3,62%, pertumbuhan tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang lebih baik. Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2023, dengan pertumbuhan mencapai 8,69%, sementara kenaikan terendah terjadi pada tahun 2011 dengan pertumbuhan 0,08%.
(Baca: Harga Tembaga Pagi Hari Diperdagangkan US$5,05 /Pon (Jumat, 14 November 2025))
Secara keseluruhan, data historis menunjukkan fluktuasi dalam jumlah pekerja di Jawa Tengah. Meskipun terdapat beberapa tahun dengan pertumbuhan yang lebih lambat, secara umum terjadi peningkatan jumlah pekerja dari tahun ke tahun. Pada tahun 2024, Jawa Tengah menduduki peringkat ke-3 di Pulau Jawa dalam hal jumlah pekerja, dengan nilai 20.861.393 jiwa. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Secara nasional, Jawa Tengah juga berada di peringkat ke-3.
Kenaikan jumlah pekerja di Jawa Tengah pada tahun 2024 menunjukkan indikasi positif terhadap kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan di provinsi tersebut. Namun, perlu diperhatikan fluktuasi yang terjadi dari tahun ke tahun, serta faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan jumlah pekerja, seperti kondisi ekonomi global dan nasional, kebijakan pemerintah, serta perubahan demografis.
Terkait anomali, kenaikan tertinggi pada tahun 2023 (8,69%) diikuti oleh kenaikan lebih rendah pada tahun 2024 (4,37%). Hal ini mengindikasikan perlambatan pertumbuhan. Namun, jika dibandingkan dengan kondisi lima tahun terakhir, pertumbuhan tahun 2024 masih tergolong baik.
Jawa Barat
Jawa Barat menempati peringkat pertama di Pulau Jawa dengan jumlah pekerja mencapai 24.417.110 jiwa. Pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 3,89%. Ini menunjukkan Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah pekerja tertinggi dan pertumbuhan yang cukup signifikan. Besar selisih nilai dengan tahun sebelumnya mencapai 913.512 jiwa.
(Baca: Harga Gas Alam Dunia Turun Menuju Level US$4,54 /Mmbtu (Jumat, 14 November 2025))
Jawa Timur
Dengan jumlah pekerja sebanyak 23.361.110 jiwa, Jawa Timur menduduki peringkat kedua di Pulau Jawa. Pertumbuhan di Jawa Timur mencapai 2,9%, lebih rendah dibandingkan Jawa Barat. Posisi ini menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki jumlah pekerja yang besar, namun pertumbuhan ekonominya tidak secepat Jawa Barat, meski selisih dengan tahun sebelumnya tetap positif dengan 657.933 jiwa.
Sumatera Utara
Sumatera Utara menempati peringkat pertama di Pulau Sumatera dengan jumlah pekerja 7.723.364 jiwa. Pertumbuhan sebesar 2,3% menunjukkan peningkatan yang stabil, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Peringkat ini menempatkan Sumatera Utara sebagai salah satu wilayah penting di luar Jawa dalam hal ketenagakerjaan dengan selisih nilai sebesar 173.827 jiwa.