Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor konstruksi di Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2024 sebanyak 3.253 pekerja. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 7,72% dibandingkan tahun sebelumnya (2023) yang mencapai 3.525 pekerja, atau selisih sebesar 272 pekerja. Secara historis, jumlah pekerja konstruksi di Aceh Tenggara mengalami fluktuasi. Data menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun 2015 (2.034 pekerja) hingga 2023, namun terjadi penurunan pada tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2021-2023) yaitu 3.822,67 pekerja, jumlah pekerja konstruksi pada tahun 2024 lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun sebelumnya (2019-2023) yaitu 3.701 pekerja, angka tahun 2024 juga masih lebih rendah. Kenaikan tertinggi dalam periode tersebut terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan sebesar 42,25%, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2024.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Brebes | 2004 - 2024)
Secara ranking di Pulau Sumatera, Kabupaten Aceh Tenggara berada di peringkat 109 pada tahun 2024. Peringkat ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat 107. Sementara itu, secara nasional, Kabupaten Aceh Tenggara berada di peringkat 360. Nilai ini menunjukkan bahwa jumlah pekerja konstruksi di Aceh Tenggara masih berada di bawah rata-rata jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Indonesia.
Pada tahun 2020, pertumbuhan jumlah pekerja sedikit hanya 1,63%, menunjukkan tahun tersebut menjadi titik stagnasi setelah kenaikan signifikan sebelumnya. Penurunan pada tahun 2024 menjadi anomali jika dibandingkan dengan tren peningkatan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan adanya faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi sektor konstruksi di Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun tersebut.
Kenaikan tertinggi jumlah pekerja konstruksi terjadi pada tahun 2019 dengan penambahan 1.072 pekerja, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2021 dengan penurunan 43 pekerja. Pada tahun 2024, jumlah pekerja konstruksi mengalami penurunan signifikan, dan perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab penurunan tersebut.
Kota Madiun
Kota Madiun menempati peringkat 357 secara nasional dan 116 di Pulau Jawa dengan jumlah pekerja konstruksi mencapai 3.288 pekerja. Meskipun demikian, terjadi penurunan sebesar 21,11% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih penurunan mencapai 880 pekerja. Penurunan ini cukup signifikan, mengingat dua tahun sebelumnya jumlah pekerja di Kota Madiun mencapai 5.676 pekerja.
(Baca: Persentase Penduduk Miskin di Sumatera Utara | 2024)
Kabupaten Tojo Una Una
Kabupaten Tojo Una Una menduduki peringkat 358 secara nasional dan peringkat 54 di Pulau Sulawesi. Jumlah pekerja konstruksi di wilayah ini tercatat sebanyak 3.268 pekerja. Penurunan juga dialami oleh Kabupaten Tojo Una Una, yakni sebesar 19,57% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih penurunan mencapai 795 pekerja. Dua tahun sebelumnya, jumlah pekerja konstruksi di wilayah ini adalah 2.493 pekerja.
Kabupaten Solok Selatan
Dengan jumlah pekerja konstruksi sebanyak 3.267 orang, Kabupaten Solok Selatan berada di posisi 359 secara nasional dan 108 di Pulau Sumatera. Berbeda dengan dua wilayah sebelumnya, Kabupaten Solok Selatan justru mengalami pertumbuhan positif sebesar 17,14% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini memberikan selisih kenaikan sebesar 478 pekerja. Dua tahun sebelumnya, jumlah pekerja konstruksi di wilayah ini adalah 2.785 pekerja.
Kabupaten Bangka Barat
Kabupaten Bangka Barat menduduki peringkat 361 secara nasional dan 110 di Pulau Sumatera, dengan jumlah pekerja konstruksi sebanyak 3.205 pekerja. Pertumbuhan positif juga dialami oleh Kabupaten Bangka Barat, yakni sebesar 29,97% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini setara dengan penambahan 739 pekerja. Dua tahun sebelumnya, jumlah pekerja konstruksi di wilayah ini adalah 3.349 pekerja.
Kabupaten Buton
Kabupaten Buton berada di peringkat 362 secara nasional dan 55 di Pulau Sulawesi dengan jumlah pekerja konstruksi tercatat sebanyak 3.189 orang. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh Kabupaten Buton dibandingkan wilayah lainnya, yakni sebesar 72,66%. Kenaikan ini memberikan selisih penambahan pekerja sebanyak 1.342 orang. Dua tahun sebelumnya, jumlah pekerja konstruksi di wilayah ini adalah 1.226 pekerja.
Kabupaten Mamuju Utara
Kabupaten Mamuju Utara memiliki jumlah pekerja konstruksi yang sama dengan Kabupaten Buton, yakni 3.189 pekerja. Secara ranking, wilayah ini menempati posisi 362 secara nasional dan 55 di Pulau Sulawesi. Kabupaten Mamuju Utara mengalami penurunan sebesar 3,28% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih penurunan sebesar 108 pekerja. Dua tahun sebelumnya, jumlah pekerja konstruksi di wilayah ini adalah 2.868 pekerja.