Institusi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat jumlah penduduk Kabupaten Barito Kuala usia 15-19 tahun pada tahun 2024 sebanyak 25.351 jiwa. Data historis menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,06 persen atau 271 jiwa. Penurunan ini melanjutkan tren penurunan yang terjadi sejak tahun 2020. Kondisi ini berbeda dengan periode 2018-2019 yang mengalami pertumbuhan positif.
Secara keseluruhan, data historis menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia 15-19 tahun di Kabupaten Barito Kuala cenderung fluktuatif dalam tujuh tahun terakhir. Setelah mengalami kenaikan dari 2018 ke 2019 sebesar 2,61 persen, terjadi penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2022 sebesar 8,38 persen. Meskipun sempat ada penurunan yang sedikit pada tahun 2023, penurunan kembali terjadi di tahun 2024. Rata-rata pertumbuhan selama 5 tahun terakhir (2019-2024) menunjukkan tren negatif.
(Baca: Peringkat dan Jumlah Kunjungan Situs Olahraga Periode Agustus 2025)
Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) yang menunjukkan penurunan, kondisi 5 tahun terakhir (2019-2024) mencerminkan pertumbuhan yang lebih buruk. Pada tahun 2024, Kabupaten Barito Kuala berada di peringkat ke-23 untuk jumlah penduduk usia 15-19 tahun di seluruh Kalimantan dan peringkat ke-261 secara nasional. Peringkat ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2019 yang berada di peringkat ke-19 di Kalimantan dan 243 secara nasional.
Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan 2,61 persen, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2022 dengan penurunan 8,38 persen. Penurunan signifikan pada tahun 2022 menjadi anomali jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan sesudahnya, menunjukkan adanya faktor khusus yang memengaruhi jumlah penduduk usia 15-19 tahun pada tahun tersebut.
Data perbandingan menunjukkan bahwa Kabupaten Barito Kuala memiliki peringkat yang lebih rendah dibandingkan beberapa kabupaten/kota lain di Kalimantan. Contohnya, Kota Palangkaraya menduduki peringkat lebih tinggi dengan nilai yang lebih besar. Selain itu, pertumbuhan di beberapa wilayah lain, seperti Kabupaten Sarolangun di Sumatera, menunjukkan pertumbuhan positif yang kontras dengan penurunan yang terjadi di Kabupaten Barito Kuala.
Kota Palangkaraya
Kota Palangkaraya, dengan jumlah penduduk usia 15-19 tahun sebanyak 25.587 jiwa, menduduki peringkat ke-22 di Kalimantan. Pertumbuhan sebesar 7,54 persen menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan di wilayah lain, menunjukkan dinamika demografis yang berbeda. Dengan nilai tersebut, Kota Palangkaraya menempati urutan ke-258 secara nasional, mengungguli beberapa daerah lain di Kalimantan. Kenaikan signifikan ini mengindikasikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk usia remaja di kota ini, seperti migrasi atau peningkatan angka kelahiran.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi di Kab. Madiun 2018 - 2024)
Kabupaten Sarolangun
Kabupaten Sarolangun, yang berada di Pulau Sumatera, memiliki jumlah penduduk usia 15-19 tahun sebanyak 25.526 jiwa. Walaupun hanya mengalami sedikit penurunan sebesar 0,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya, kabupaten ini menduduki peringkat yang cukup tinggi, yaitu ke-80 di pulau Sumatera. Posisi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Sarolangun memiliki proporsi penduduk usia remaja yang signifikan di wilayahnya. Kabupaten ini berada di urutan ke-259 secara nasional, mengindikasikan bahwa meski pertumbuhannya kecil, jumlah penduduk usia remajanya tetap relevan dibandingkan daerah lain di Indonesia. Stabilitas jumlah penduduk usia remaja di Sarolangun dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tingkat kelahiran yang stabil dan migrasi yang terkendali.
Kabupaten Jayawijaya
Kabupaten Jayawijaya di Papua, dengan jumlah penduduk usia 15-19 tahun sebesar 25.469 jiwa, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 2,20 persen. Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Jayawijaya menduduki peringkat ke-4 di Pulau Papua, menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki populasi remaja yang cukup besar dibandingkan wilayah lain di Papua. Peringkat ke-260 secara nasional menegaskan posisi Jayawijaya sebagai salah satu wilayah dengan populasi remaja yang perlu diperhatikan. Pertumbuhan yang signifikan ini bisa mencerminkan adanya peningkatan angka kelahiran atau migrasi masuk ke wilayah tersebut. Dengan demikian, Kabupaten Jayawijaya perlu mempersiapkan berbagai fasilitas dan layanan untuk mengakomodasi kebutuhan populasi remajanya yang bertambah.
Kabupaten Jembrana
Kabupaten Jembrana, yang terletak di Nusa Tenggara dan Bali, memiliki jumlah penduduk usia 15-19 tahun sebanyak 25.293 jiwa. Pertumbuhan sebesar 0,59 persen menempatkan kabupaten ini pada peringkat ke-22 di pulau tersebut. Posisi ini menunjukkan bahwa Jembrana memiliki proporsi penduduk remaja yang cukup signifikan di antara kabupaten/kota lainnya di Nusa Tenggara dan Bali. Di tingkat nasional, Kabupaten Jembrana menempati peringkat ke-262. Pertumbuhan yang stabil ini mengindikasikan adanya keseimbangan antara angka kelahiran, kematian, dan migrasi di wilayah ini. Kabupaten Jembrana perlu mempertahankan kondisi demografis yang stabil ini dengan kebijakan yang mendukung perkembangan dan kesejahteraan remaja.
Kota Kediri
Kota Kediri di Pulau Jawa, dengan jumlah penduduk usia 15-19 tahun sebesar 25.222 jiwa, menunjukkan pertumbuhan yang relatif tinggi sebesar 2,06 persen. Namun, dengan pertumbuhan ini, Kota Kediri menduduki peringkat ke-107 di Pulau Jawa. Peringkat ini menunjukkan bahwa meskipun ada pertumbuhan, proporsi penduduk usia remaja di Kota Kediri tidak sebanding dengan wilayah lain di Jawa. Kota Kediri menduduki peringkat ke-263 di tingkat nasional. Pertumbuhan positif ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya kualitas hidup dan pendidikan di kota tersebut, yang menarik lebih banyak keluarga untuk menetap. Meskipun demikian, Kota Kediri perlu terus meningkatkan layanan publik dan infrastruktur untuk memastikan kesejahteraan penduduk remajanya.