Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Harapan Lama Sekolah (HLS) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 2024 mencapai 15.4 Tahun. Dari data historis, terlihat adanya tren positif dalam peningkatan HLS dari tahun 2010 hingga 2024. Pada tahun 2010, HLS tercatat sebesar 13.07 Tahun, dan terus meningkat hingga mencapai 15.4 Tahun di tahun 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2018 dengan pertumbuhan sebesar 2.88% atau meningkat 0.41 Tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, kenaikan terendah terjadi pada tahun 2016 dan 2024, dengan pertumbuhan hanya sebesar 0.07% atau meningkat 0.01 Tahun.
Jika dibandingkan dengan rata-rata HLS dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), yaitu sekitar 15.29 Tahun, HLS tahun 2024 sedikit lebih tinggi. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata HLS dalam lima tahun terakhir (2020-2024), yaitu sekitar 15.12 Tahun, pertumbuhan HLS cenderung stabil. Dari segi peringkat, Kota Samarinda mengalami fluktuasi peringkat di tingkat pulau Kalimantan. Pada tahun 2024, Samarinda menduduki peringkat 1 di Kalimantan, menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Peringkat secara nasional juga mengalami perbaikan, dari peringkat 43 pada tahun 2010 menjadi peringkat 24 pada tahun 2024.
(Baca: Prakiraan Cuaca di Kota Sorong 06-17 Nov/25)
Meskipun terjadi peningkatan HLS secara umum, terdapat fluktuasi pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2018, namun kemudian melambat pada tahun 2019 dan 2020 sebelum kembali meningkat pada tahun 2021 dan 2022. Pada tahun 2023, pertumbuhan kembali sedikit melambat sebelum kembali meningkat pada tahun 2024. Anomali pertumbuhan ini perlu menjadi perhatian untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi HLS di Kota Samarinda.
Dibandingkan dengan daerah lain di Pulau Kalimantan, Kota Samarinda memiliki HLS yang cukup baik. Pada tahun 2024, Samarinda menduduki peringkat pertama di Kalimantan. Sementara untuk peringkat se-Indonesia, Samarinda berada di urutan ke-24. Data perbandingan menunjukkan bahwa HLS di Kota Samarinda lebih tinggi dibandingkan beberapa kota lain di Indonesia.
Secara keseluruhan, HLS di Kota Samarinda menunjukkan tren positif dalam 14 tahun terakhir. Meskipun terdapat fluktuasi pertumbuhan dari tahun ke tahun, namun secara umum terjadi peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Samarinda. Namun, perlu terus dilakukan evaluasi dan perbaikan untuk memastikan HLS terus meningkat dan merata di seluruh wilayah Kota Samarinda.
Kota Bau Bau
Kota Bau Bau menempati posisi ke-4 di antara kota-kota di Pulau Sulawesi dengan HLS sebesar 15.53 Tahun. Meskipun demikian, pertumbuhan HLS di kota ini terbilang lambat, hanya 0.06% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan peringkat ke-21 secara nasional, Kota Bau Bau menunjukkan potensi yang belum sepenuhnya tergali dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Perlu adanya upaya lebih intensif untuk mendorong pertumbuhan HLS agar dapat bersaing dengan kota-kota lain di Sulawesi dan Indonesia.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kab. Paser | 2024)
Kota Padang Panjang
Dengan HLS sebesar 15.47 Tahun, Kota Padang Panjang menduduki peringkat ke-8 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan HLS di kota ini cukup baik, mencapai 1.18% dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat nasional Kota Padang Panjang adalah 22, menunjukkan posisi yang cukup baik dalam skala nasional. Keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Sumatera dalam meningkatkan HLS.
Kota Salatiga
Kota Salatiga mencatatkan HLS sebesar 15.46 Tahun dan berada pada peringkat ke-7 di Pulau Jawa. Pertumbuhan HLS di kota ini relatif stabil, dengan pertumbuhan sebesar 0.13% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, dengan peringkat ke-23 secara nasional, Kota Salatiga masih memiliki potensi untuk meningkatkan HLS. Upaya-upaya peningkatan kualitas pendidikan perlu terus dilakukan agar Kota Salatiga dapat bersaing dengan kota-kota lain di Jawa dan Indonesia.
Kota Subulussalam
Kota Subulussalam memiliki HLS sebesar 15.31 Tahun dan menduduki peringkat ke-9 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan HLS di kota ini cukup signifikan, mencapai 1.66% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, dengan peringkat ke-25 secara nasional, Kota Subulussalam masih perlu berupaya lebih keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan HLS dapat menjadi prioritas utama untuk meningkatkan daya saing kota ini.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi mencatatkan HLS sebesar 15.28 Tahun dan berada pada peringkat ke-10 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan HLS di kota ini cukup tinggi, mencapai 1.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, dengan peringkat ke-26 secara nasional, Kota Bukit Tinggi masih perlu berupaya lebih keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Perlu adanya inovasi dan terobosan dalam meningkatkan HLS agar dapat bersaing dengan kota-kota lain di Sumatera dan Indonesia.
Kota Jayapura
Kota Jayapura berhasil menduduki peringkat pertama di Pulau Papua dengan HLS sebesar 15.27 Tahun. Meskipun pertumbuhannya hanya 0.07%, pencapaian ini tetap membanggakan mengingat kondisi geografis dan sosial yang berbeda. Dengan peringkat ke-27 secara nasional, Kota Jayapura menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Papua. Upaya-upaya peningkatan HLS perlu terus dilakukan agar dapat mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.