Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase rumah tangga dengan status kepemilikan rumah kontrak/sewa di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada tahun 2024 adalah 0.24 persen. Ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ini menempati peringkat ke-107 di Pulau Jawa dan peringkat ke-463 secara nasional. Data historis menunjukkan penurunan tajam dalam beberapa tahun terakhir, dengan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2022 dan 2024.
Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun sebelumnya (2021-2023) yaitu 0.94 persen, angka 0.24 persen pada tahun 2024 menunjukkan penurunan yang sangat besar. Dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun sebelumnya (2019-2023) yaitu 1.22 persen, penurunan ini juga sangat signifikan. Ini mengindikasikan perubahan dinamika kepemilikan rumah atau preferensi tempat tinggal di Kabupaten Nganjuk.
(Baca: Harga Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Kota Surakarta Turun 0,02%)
Perkembangan persentase rumah tangga kontrak/sewa di Nganjuk cenderung fluktuatif dalam satu dekade terakhir. Tahun 2018 menjadi titik tertinggi dengan 2.07 persen, namun setelah itu terjadi penurunan yang cukup besar, terutama pada tahun 2022 dan 2024. Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti peningkatan kemampuan masyarakat untuk membeli rumah, program perumahan pemerintah, atau perubahan demografi.
Penurunan persentase rumah tangga kontrak/sewa di Nganjuk juga tercermin dari perubahan peringkat di Pulau Jawa dan secara nasional. Meskipun sempat menduduki peringkat yang lebih baik, seperti peringkat 40 di Pulau Jawa pada tahun 2018, pada tahun 2024 peringkatnya turun menjadi 107. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Nganjuk mengalami penurunan yang lebih signifikan dibandingkan daerah lain di Jawa.
Dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur, persentase rumah tangga kontrak/sewa di Nganjuk relatif rendah. Kabupaten Pamekasan, misalnya, memiliki persentase yang lebih tinggi yaitu 0.24 persen dengan menduduki peringkat ke-107 di Pulau Jawa dan peringkat ke-463 secara nasional. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh perbedaan kondisi ekonomi, ketersediaan perumahan, atau kebijakan pemerintah daerah masing-masing.
Kabupaten Polewali Mandar
Kabupaten Polewali Mandar di Sulawesi mencatatkan persentase rumah tangga kontrak/sewa sebesar 0.25 persen. Dengan nilai ini, Polewali Mandar menduduki peringkat ke-65 di Pulau Sulawesi dan peringkat ke-460 secara nasional. Pertumbuhan persentase ini mengalami penurunan signifikan turun 67.93 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan perubahan preferensi atau kondisi sosio-ekonomi yang mempengaruhi keputusan kepemilikan rumah di wilayah tersebut.
(Baca: Harga Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Tanjung Pandan Bulan Mei Naik 0,37%)
Kabupaten Seruyan
Kabupaten Seruyan di Kalimantan mencatatkan persentase rumah tangga kontrak/sewa yang sama dengan Polewali Mandar, yaitu 0.25 persen. Seruyan berada di peringkat ke-52 di Pulau Kalimantan dan peringkat ke-460 secara nasional. Pertumbuhan di Seruyan mengalami penurunan tajam turun 85.59 persen. Penurunan ini mengindikasikan dinamika pasar perumahan atau faktor ekonomi lokal yang menyebabkan perubahan dalam pilihan tempat tinggal masyarakat.
Kabupaten Kapuas Hulu
Kabupaten Kapuas Hulu, juga di Kalimantan, mencatatkan persentase rumah tangga kontrak/sewa sebesar 0.25 persen, sama dengan Seruyan. Namun, Kapuas Hulu menduduki peringkat ke-52 di Pulau Kalimantan dan peringkat ke-460 secara nasional. Kabupaten ini mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 232.89 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini bisa jadi anomali, menunjukkan adanya faktor khusus yang memengaruhi data kepemilikan rumah sewa di wilayah ini pada tahun tersebut.
Kabupaten Kerinci
Kabupaten Kerinci di Sumatera memiliki persentase rumah tangga kontrak/sewa sebesar 0.25 persen, sama seperti tiga kabupaten sebelumnya. Dengan persentase ini, Kerinci menduduki peringkat ke-148 di Pulau Sumatera dan peringkat ke-460 secara nasional. Pertumbuhan di Kerinci mengalami penurunan turun 31.72 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan dinamika pasar perumahan yang berubah atau kebijakan perumahan yang mempengaruhi preferensi masyarakat.
Kabupaten Pamekasan
Kabupaten Pamekasan di Jawa Timur menunjukkan persentase rumah tangga kontrak/sewa sebesar 0.24 persen. Kabupaten ini menduduki peringkat ke-107 di Pulau Jawa dan peringkat ke-463 secara nasional. Pertumbuhan di Pamekasan meningkat sebesar 44.18 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini menandakan perubahan dalam preferensi atau kondisi sosio-ekonomi yang mendorong peningkatan jumlah rumah tangga yang memilih untuk menyewa atau mengontrak rumah di Pamekasan.