Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama Kementerian Kesehatan telah melakukan survei terhadap 259 petugas pemantau di kecamatan pada 10-11 September 2020. Hal tersebut dilakukan untuk mengevaluasi pelacakan kontak kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia.
Dari survei tersebut diketahui 86% responden masih melacak kontak kasus positif secara manual dengan kertas dan pulpen. Hanya 9% responden yang sudah menggunakan aplikasi buatan lokal. Sementara, 5% responden lainnya tak mendokumentasikan prosedur mereka.
WHO mengingatkan pentingnya pengembangan sistem elektronik tingkat nasional dalam pelacakan kontak kasus positif. Ini agar bisa terpantau secara seragam dan berjalan baik antarkecamatan. (Baca: Zona Merah Corona Berkurang 8 Daerah)
Dalam menekan penularan virus corona, pemerintah mengimbau masyarakat disiplin mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak atau kerap disebut sebagai Gerakan 3M. Data Satgas Covid-19 termutakhir menyatakan, total kasus positif nasional 311.176.