Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Persentase Jalan Antar Desa yang Bisa Dilalui Kendaraan Roda 4 atau Lebih di Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan pada tahun 2024 sebesar 22.54 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya (2021) yang hanya 12.11 persen. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Secara historis, data menunjukkan adanya fluktuasi. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2024 sebesar 86.05 persen, sedangkan penurunan terdalam terjadi pada tahun 2019 yaitu -48.15 persen. Rata-rata pertumbuhan selama 3 tahun terakhir (2020-2024) adalah 45.07 persen, lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama 5 tahun terakhir (2019-2024) yang sebesar 33.21 persen.
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, persentase akses jalan desa di Lanny Jaya mengalami peningkatan cukup baik. Meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2019, namun sejak tahun 2020, trennya kembali positif. Pada tahun 2024, Lanny Jaya berada di peringkat 33 menurut pulau dan peringkat 503 secara nasional. Peringkat ini menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan tahun 2021 yang berada di peringkat 36 menurut pulau dan peringkat 507 secara nasional. Kenaikan tertinggi dalam nilai persentase terjadi pada tahun 2024 dengan selisih 10.42 persen dari tahun sebelumnya, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan selisih -7.3 persen.
(Baca: PDRB Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba di Jawa Barat | 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Pulau Papua pada tahun 2024, Lanny Jaya berada di urutan yang lebih rendah. Kabupaten Raja Ampat memiliki persentase 23.77 persen dan menduduki peringkat 30 di pulau Papua, kemudian disusul Kabupaten Tolikara dengan persentase 23.67 persen di ranking 31. Selanjutnya Kabupaten Paniai memiliki persentase 23.15 persen dan menduduki ranking 32. Secara nasional, Kabupaten Kepulauan Aru yang berada di Provinsi Maluku, memiliki persentase lebih rendah yaitu 11.76 persen namun menduduki peringkat yang lebih tinggi yaitu 506.
Perbandingan data historis menunjukkan bahwa kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2024 dengan pertumbuhan sebesar 86.05 persen. Kenaikan ini jauh lebih signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan penurunan turun 48.15 persen. Anomali terjadi pada tahun 2019, di mana terjadi penurunan yang cukup tajam. Namun, jika dibandingkan dengan kondisi 5 tahun terakhir, penurunan ini merupakan satu-satunya anomali karena tahun-tahun lainnya menunjukkan tren positif.
Secara keseluruhan, Persentase Jalan Antar Desa yang Bisa Dilalui Kendaraan Roda 4 atau Lebih di Kabupaten Lanny Jaya menunjukkan perkembangan yang fluktuatif namun cenderung positif dalam 5 tahun terakhir. Fluktuasi ini ditandai dengan penurunan tajam pada tahun 2019, namun diikuti dengan pemulihan dan peningkatan signifikan pada tahun-tahun berikutnya, terutama pada tahun 2024. Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan infrastruktur di wilayah tersebut.
Kabupaten Raja Ampat
Kabupaten Raja Ampat menduduki peringkat ke-30 di Pulau Papua dengan persentase jalan antar desa yang bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih sebesar 23.77 persen. Walaupun menduduki peringkat yang cukup baik di tingkat pulau, pertumbuhan di wilayah ini menunjukkan fluktuasi yang signifikan, tercatat sebesar 15.05 persen. Nilai ini menggambarkan kondisi infrastruktur yang relatif baik dibandingkan beberapa kabupaten lain di Papua, namun perbaikan dan pemeliharaan jalan perlu terus ditingkatkan untuk menjaga dan meningkatkan aksesibilitas antar desa.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Mamberamo Tengah | 2024)
Kabupaten Tolikara
Kabupaten Tolikara mencatatkan persentase jalan antar desa yang bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih sebesar 23.67 persen. Meskipun memiliki nilai yang cukup tinggi, Tolikara mengalami penurunan pertumbuhan turun 17.31 persen. Dengan menduduki peringkat ke-31 di Pulau Papua, Tolikara perlu melakukan evaluasi terhadap program pembangunan dan pemeliharaan jalan agar tidak terus mengalami penurunan. Strategi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan infrastruktur jalan dan mendukung mobilitas masyarakat.
Kabupaten Paniai
Kabupaten Paniai memiliki persentase jalan antar desa yang bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih sebesar 23.15 persen, dengan pertumbuhan 0 persen. Kabupaten ini menduduki peringkat ke-32 di Pulau Papua. Pertumbuhan yang stagnan mengindikasikan bahwa pembangunan infrastruktur jalan di Paniai perlu mendapat perhatian lebih. Inisiatif baru dan investasi yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendukung perkembangan ekonomi wilayah ini.
Kabupaten Puncak Jaya
Kabupaten Puncak Jaya mencatatkan persentase jalan antar desa yang bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih sebesar 17.88 persen. Dengan pertumbuhan sebesar 14.89 persen, Puncak Jaya menduduki peringkat ke-34 di Pulau Papua. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya upaya perbaikan infrastruktur yang positif. Namun, dengan persentase yang masih relatif rendah, Puncak Jaya perlu terus meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jalan agar dapat meningkatkan konektivitas antar desa dan mendukung perkembangan ekonomi.
Kabupaten Kaimana
Kabupaten Kaimana memiliki persentase jalan antar desa yang bisa dilalui kendaraan roda empat atau lebih sebesar 16.28 persen. Kabupaten ini mengalami penurunan pertumbuhan turun 6.67 persen, dan menduduki peringkat ke-35 di Pulau Papua. Penurunan ini mengindikasikan adanya tantangan dalam pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur jalan. Kaimana perlu mengidentifikasi penyebab penurunan ini dan menerapkan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendukung mobilitas masyarakat.