Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Mamberamo Tengah mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp61.144 per kapita per bulan. Ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 41.2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp234.987, pengeluaran untuk sabun mandi hanya mencakup sekitar 26%. Proporsi ini lebih besar jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan yang hanya Rp17.180 atau pengeluaran untuk rokok dan tembakau sebesar Rp68.918.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kota Tangerang Selatan | 2023)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Mamberamo Tengah cenderung fluktuatif. Sempat mengalami penurunan tajam sebesar 36.1% pada tahun 2019, kemudian menunjukkan kenaikan bertahap hingga mencapai titik tertinggi pada tahun 2024. Pada tahun 2020 pertumbuhan hanya 3.5%, tahun 2021 tumbuh 13.2%, tahun 2022 pertumbuhan 43.9% dan pada tahun 2023 tumbuh 13.8%.
Peningkatan pengeluaran untuk sabun mandi ini sejalan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan masyarakat Mamberamo Tengah untuk makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp1.346.035 pada tahun 2024. Meskipun angka ini mengalami penurunan sebesar 19.3% dibandingkan tahun sebelumnya, namun tetap menunjukkan tingkat konsumsi yang cukup tinggi.
Secara peringkat, pengeluaran untuk sabun mandi di Mamberamo Tengah menduduki posisi ke-5 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua Pegunungan dan peringkat ke-252 secara nasional. Di tingkat provinsi, Kabupaten Lanny Jaya memiliki pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi, mencapai Rp254.270 per kapita per bulan.
Menurut data BPS, pertumbuhan pengeluaran sabun mandi di Mamberamo Tengah sebesar 41.2% menempatkannya di urutan ke-5 tertinggi di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua Pegunungan pada tahun 2024. Kabupaten Lanny Jaya mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu 75.5%, diikuti oleh Kabupaten Pegunungan Bintang (38.3%), Kabupaten Nduga (22.1%), dan Kabupaten Jayawijaya (12.5%).
(Baca: Garis Kemiskinan Non Makanan Perdesaan Periode 2015-2025)
Apabila dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) sebesar Rp35.931, pengeluaran tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Begitu juga jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar Rp30.704. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan kebersihan diri atau faktor ekonomi lain yang mempengaruhi daya beli.
Pengeluaran terendah untuk sabun mandi tercatat pada tahun 2019, yaitu Rp22.564 per kapita per bulan. Namun, dalam lima tahun berikutnya, pengeluaran ini terus meningkat hingga mencapai angka tertinggi pada tahun 2024, menunjukkan adanya perubahan perilaku konsumsi masyarakat Mamberamo Tengah.
Berikut perbandingan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Papua Pegunungan: Kabupaten Lanny Jaya: Pada tahun 2024, pengeluaran untuk sabun mandi mencapai Rp254.270 dengan pertumbuhan 75.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Lanny Jaya menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua Pegunungan. Kabupaten Jayawijaya: Mencatatkan pengeluaran sebesar Rp155.917 pada tahun 2024, tumbuh 12.5% dari tahun sebelumnya. Jayawijaya berada di peringkat kedua di provinsi tersebut. Kabupaten Yalimo: Dengan pengeluaran Rp85.141, pertumbuhan 8.1% menempatkan Yalimo di posisi ketiga. Kabupaten Pegunungan Bintang: Pengeluaran mencapai Rp77.576 dengan pertumbuhan 38.3%, menduduki peringkat keempat. Kabupaten Nduga: Pengeluaran sebesar Rp46.381, tumbuh 22.1% dari tahun sebelumnya, berada di peringkat keenam.
Kabupaten Yalimo
Berdasarkan data BPS, Kabupaten Yalimo menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp995.527 pada tahun 2024. Angka ini melonjak 91.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan signifikan ini menempatkan Yalimo pada peringkat pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Papua Pegunungan. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Yalimo mengindikasikan adanya perubahan prioritas konsumsi masyarakat, yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti peningkatan pendapatan atau perubahan gaya hidup.
Kabupaten Lanny Jaya
Kabupaten Lanny Jaya mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp2.739.159 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 25.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan nilai tersebut, Lanny Jaya menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua Pegunungan. Tingginya pengeluaran ini mencerminkan tingkat konsumsi yang cukup tinggi di Lanny Jaya.
Kabupaten Jayawijaya
Di Kabupaten Jayawijaya, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.046.987 pada tahun 2024. Terjadi penurunan sebesar 4.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun turun, Jayawijaya tetap berada di peringkat keempat se-kabupaten/kota di Provinsi Papua Pegunungan. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh perubahan harga komoditas pangan atau faktor ekonomi lainnya.
Kabupaten Pegunungan Bintang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Pegunungan Bintang adalah Rp1.153.805 pada tahun 2024. Tumbuh 16.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pegunungan Bintang menduduki peringkat ketiga se-kabupaten/kota di provinsi tersebut. Kenaikan ini mengindikasikan peningkatan daya beli masyarakat Pegunungan Bintang dalam memenuhi kebutuhan pangan.