Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB Sektor Industri Furnitur Kalimantan Timur pada tahun 2024 sebesar Rp 695,98 miliar. Nilai ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,54% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 678,72 miliar. Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2019-2023) yang sebesar 5,76%. Meskipun demikian, angka ini menunjukkan tren positif dalam perkembangan industri furnitur di Kalimantan Timur.
Secara historis, pertumbuhan tertinggi PDRB ADHB Industri Furnitur Kalimantan Timur terjadi pada tahun 2014 dengan pertumbuhan mencapai 16,8%. Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan penurunan turun 2,15%, kemungkinan dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19. Setelah tahun 2020, industri ini menunjukkan pemulihan dan kembali mencatatkan pertumbuhan positif. Terlihat adanya fluktuasi pertumbuhan dari tahun ke tahun, dimana setelah kenaikan tinggi diikuti oleh penurunan atau kenaikan yang lebih moderat.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Maluku Utara Periode 2018-2023)
Dalam skala pulau Kalimantan, Kalimantan Timur menempati peringkat pertama dalam kontribusi PDRB ADHB Sektor Industri Furnitur pada tahun 2024. Peringkat ini konsisten dipertahankan dalam lima tahun terakhir. Secara nasional, Kalimantan Timur berada di peringkat 11, menunjukkan bahwa meskipun dominan di Kalimantan, kontribusi industri furniturnya masih perlu ditingkatkan untuk bersaing dengan provinsi lain di Indonesia. Nilai PDRB ADHB Sektor Industri Furnitur Kalimantan Timur berada di atas rata-rata jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir, yakni 2021, 2022 dan 2023.
Dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (2021-2023), pertumbuhan PDRB ADHB Industri Furnitur Kalimantan Timur pada tahun 2024 sedikit lebih rendah. Rata-rata pertumbuhan tiga tahun sebelumnya adalah 7,51%, sedangkan pertumbuhan tahun 2024 hanya 2,54%. Hal ini mengindikasikan perlambatan pertumbuhan pada tahun 2024, meskipun masih berada dalam teritori positif. Perlambatan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan permintaan pasar atau tantangan dalam rantai pasokan.
Secara keseluruhan, industri furnitur di Kalimantan Timur menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk pulih setelah guncangan ekonomi. Meskipun terjadi fluktuasi pertumbuhan dari tahun ke tahun, trennya secara umum positif. Pertumbuhan tahun 2024 yang moderat menunjukkan perlunya evaluasi dan penyesuaian strategi untuk mempertahankan momentum pertumbuhan di masa depan.
DI Yogyakarta
Pada tahun 2018, DI Yogyakarta mencatatkan PDRB ADHB Sektor Industri Furnitur sebesar Rp 931,47 miliar, menempatkannya di urutan ke-6 di Pulau Jawa. Pertumbuhan sebesar 2.49% dibandingkan tahun sebelumnya menandakan perkembangan positif, meskipun tidak signifikan. Nilai ini berada di atas rata-rata pertumbuhan tiga tahun sebelumnya yang mencapai 2.44%, menunjukkan stabilitas pertumbuhan industri furnitur di daerah ini. Nilai pada 2018 ini juga menunjukkan pertumbuhan jika dibandingkan nilai dua tahun sebelumnya.
(Baca: Laju Pertumbuhan Penduduk Periode 2013-2024)
Riau
Dengan nilai PDRB ADHB Sektor Industri Furnitur sebesar Rp 866,93 miliar pada tahun 2018, Riau menduduki peringkat kedua di Pulau Sumatera. Pertumbuhan sebesar 2.42% dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan perkembangan yang stabil. Riau mencatatkan pertumbuhan lebih rendah jika dibandingkan rata-rata 3 tahun sebelumnya. Posisi Riau sebagai produsen furnitur di Sumatera cukup kuat, meski perlu terus ditingkatkan untuk bersaing dengan provinsi lain.
Sumatera Utara
Sumatera Utara mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Industri Furnitur sebesar Rp 800,31 miliar pada tahun 2018, menempatkannya di urutan ketiga di Pulau Sumatera. Pertumbuhan industri furnitur di Sumatera Utara sebesar 2.42% menggambarkan adanya peningkatan ekonomi, namun persentase ini sama dengan Riau. Nilai ini menunjukkan bahwa Sumatera Utara dan Riau memiliki kapasitas produksi furnitur yang hampir setara, meski Sumatera Utara berada sedikit di bawah Riau.
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Industri Furnitur sebesar Rp 556,68 miliar pada tahun 2018, menduduki peringkat kedua di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan sebesar 3.6% menunjukkan perkembangan yang baik, mengungguli provinsi lain di Kalimantan dalam hal pertumbuhan. Peningkatan ini dapat menjadi indikator bahwa Kalimantan Barat memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor industri furnitur.
Jambi
Jambi mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Industri Furnitur sebesar Rp 510,51 miliar pada tahun 2018, menduduki peringkat ke-4 di Pulau Sumatera. Meski mengalami penurunan turun 2.87%, Jambi tetap menjadi salah satu pemain penting di Sumatera. Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan kebijakan ekonomi atau penurunan permintaan pasar.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah mencatatkan nilai PDRB ADHB Sektor Industri Furnitur sebesar Rp 477,62 miliar pada tahun 2018, menduduki peringkat ke-3 di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan sebesar 6.26% menunjukkan kinerja yang positif dan pertumbuhan tinggi. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam produksi dan penjualan furnitur di Kalimantan Tengah.