Kasus cacar monyet terus bertambah. Menurut laporan Our World in Data, selama periode 6 Mei-4 Juni 2022 sudah ada 919 kasus konfirmasi cacar monyet yang tersebar di 27 negara.
Jumlah kasus mengalami peningkatan cukup siginifikan dalam beberapa pekan belakangan, seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Kasus Cacar Monyet Meningkat, Bagaimana Mencegahnya?)
Menurut informasi dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), virus cacar monyet dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran), pasien terkonfirmasi cacar monyet, atau bahan yang terkontaminasi virus.
Virus ini bisa masuk melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).
Masa inkubasi virus cacar monyet, atau interval dari infeksi sampai timbulnya gejala biasanya berkisar antara 6–16 hari, tetapi dalam beberapa kasus bisa juga 5–21 hari.
Gejala yang timbul diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Limfadenopati dapat dirasakan di leher, ketiak atau selangkangan.
(Baca Juga: Ini 5 Wilayah dengan Angka Kematian Bayi Neonatal Tertinggi di Dunia)